DILARANG BUANG SAMPAH DI BLOG INI

I Remember

I remember…The way you glanced at me, yes I remember

I remember…When we caught a shooting star, yes I remember
I remember.. All the things that we shared, and the promise we made, just you and I
I remember.. All the laughter we shared, all the wishes we made, upon the roof at dawn

Do you remember..?
When we were dancing in the rain in that december
And I remember..When my father thought you were a burglar
I remember.. All the things that we shared, and the promise we made, just you and I
I remember.. All the laughter we shared, all the wishes we made, upon the roof at dawn

I remember.. The way you read your books,
yes I remember
The way you tied your shoes,
yes I remember
The cake you loved the most,
yes I remember
The way you drank you coffee,
I remember
The way you glanced at me, yes I remember
When we caught a shooting star,
yes I remember
When we were dancing in the rain in that december
And the way you smile at me,
yes I remember.................


~mocca~

Tuesday, June 16, 2009

Pizza Lezat Buatan Sendiri



Manfaat untuk membuat pizza di dapur rumah adalah kita dapat mengontrol bahan isian nya, memilih penggunaan bahan yang baik seperti tepung gandum, atau menggunakan bahan organik seperti tomat,brokoli dan sayur-sayuran. Resep ini mudah dan cepat serta dapat membantu membuat makan malam pizza rumahan menjadi sempurna.

Resep ini untuk membuat pizza yang tipis maupun tebal.
bahan yang dbutuhkan :
¼ * 3 cangkir tepung
* 1 paket (1 / 4 ounce) ragi kering
* 1 cangkir air hangat (120-130 derajat)
* ¼ sendok teh garam
* 2 tbl. minyak zaitun, ditambah lagi untuk persiapan pan
* tepung maizena, pan untuk persiapan
1. didihkan Air selama 1 ½ sampai 2 menit.
2. masukan 1 ½ cups dari tepung, ragi dan garam. Lalu di kocok sambi menambahkan air hangat dan minyak zaitun sedikit demi sedikit, kocok pada kecepatan rendah selama 30 detik, taruh di bawah sisi mangkuk; terus memukul pada kecepatan tinggi selama tiga menit.lakukan hal yang sama pada sisa tepung.
3. Balikkan adonan ke permukaan berupa serbuk ringan dan pukul-pukul adonan sampai halus dan elastis, antara 6 sampai 8 menit. Jika ingin membuat pizza tipis , bagi adonan menjadi dua letakkan dalam mangkuk dan tutup dengan bungkus plastik dan biarkan bangkit 30 menit.
4. Panaskan lebih dulu oven ke 375 derajat. Oleskan minyak dan percikan dengan 2 sendok teh tepung maizena.balikan adonan dan isi bahan yang di sukai masukan ke oven taburkan keju masukan ke oven sekitar 20 sampai 25 menit sampai lapisan kulit menjadi coklat. keluarkan dari oven dan taburkan potongan keju segera selagi masih panas, masukan kembali ke oven selama 15 s/d 18 menit lagi.

read more “Pizza Lezat Buatan Sendiri”

Cooking With Rice


Rice is a very versatile food which can be a meal in itself, can be eaten cold as a salad, hot as a pudding or it can be served as a meal accompaniment. Use online recipes to get the most out of your packet of rice and experiment with different rices – long grain, short grain, arborio or risotto rice, pudding rice, brown rice, wild rice and basmati rice.
Here are 4 ways to use rice:-

1. Boiling rice – Rice is a great accompaniment to curry, chilli, casseroles, meat in sauces etc. and can also be used to make rice salads. You can purchase rice cookers or microwave rice steamers which are worth buying if you make a lot of rice.
To boil rice in a pan, first measure out rice and water. A mugful of rice will easily feed two people as a main course accompaniment and you will need twice as much water as rice, two mugfuls of boiling water. Either boil the water in a pan or use a kettle and then pour the water into a medium sized pan. Once the water is boiling, add the rice and a little salt. Bring back to the boil and then turn down to a simmer, place a lid on and leave to cook for about 15 minutes. Different types of rice will take different amounts of time so check the packet. If there is still liquid left after cooking, simmer for a bit longer, until it has been absorbed and serve. Some people like to place their cooked rice into a sieve and pour boiling water over it to rinse it, but this is not necessary.

2. Fried rice – Fried rice can be eaten by itself or as an accompaniment to Chinese dishes. It is a great way of using up leftover rice.
Boil the rice in the usual way and then let it cool. Beat 2 eggs together in a bowl and season. Heat some oil in a large frying pan or wok over a high heat and add the eggs when the oil is hot. Stir constantly until the eggs are softly scrambled. Add rice and some soy sauce or oyster sauce. Cook until the rice is hot and everything is combined.
For variety, you can fry chopped onion in the pan before adding the eggs and you can also add cooked chicken or cooked, peeled prawns when you add the rice.

3. Risotto – Making a risotto is easy but it does need your constant attention. Look for risotto rice or arborio rice in your supermarket.
Sauté chopped onion in a large, deep frying pan and then add uncooked rice with some mushrooms. Coat the rice in the hot oil and then start adding liquid such as stock or white wine or a mixture of both. Add the liquid a little (a ladle full) at a time and add more when the liquid has been absorbed by the rice. Stir regularly to stop the rice sticking. Once the rice is cooked and creamy (to your taste) add a knob of butter, some grated parmesan cheese and serve.
For variety, you could also add cooked chicken, sausage or prawns, frozen peas or sweetcorn – experiment.

4. Rice Salad – Making a rice salad is a good way of using left over boiled rice and is a great dish to serve at BBQs or to take on a picnic.
You need to either boil some rice and then let it cool, or use leftover rice. Make it the night before you need to serve it so that the rice takes on the flavours of the other ingredients.
Mix the cold, cooked rice with sweetcorn, chopped peppers, chopped chillies, olives, olive oil, crushed garlic, lime or lemon juice and then, just before serving, stir in some grated cheese. You can also do rice salads with chopped pineapple, tuna, beans and pulses, and cashew nuts. Look for rice salad recipes or make your own up.
www.articlesbase.com
read more “Cooking With Rice”

Saturday, June 13, 2009

Bulgaria: Pusat Peradaban Thracian Sebuah penemuan langka, sisa-sisa peradaban kuno


Roda sejarah Bulgaria telah menggosokkan kedua tangannya belakangan ini, dengan penuh rasa antusias dan ketertarikan. Sejak beberapa bulan ini, tim arkeolog telah membuat penemuan di “Lembah Raja-Raja Thracian”, dan tempat lainnya, menemukan kembali artifak yang tidak pernah dilihat sejak jaman raja-raja Thracian.

Thrace adalah sebuah wilayah geografis dan bersejarah, dan ditonjolkan dalam mitos dan literatur Yunani.

Georgi Kitov Ph. D menggali dua dari tanah kuburan Thracian yang terletak di Timur Sliven, sebuah kota di tenggara Bulgaria. Spesialis Kitov adalah peradaban Thracian, dan mulai terkenal dengan penemuan pertamanya di area ini, di mana dia memakai cara penggalian yang tidak biasa dan kontroversial.

Pada salah satu dari 13 tanah kuburan di Lembah Kazanluk, tim peneliti menemukan bekas sebuah meja dan kursi dari abad pertama Kerajaan Romawi. Ini adalah tempat yang sama di satu-satunya kota Thracian, Sevastopolys, juga ditemukan dan diteliti. Kota tersebut adalah ibukota dari Raja Seuthes III pada sekitar 300 tahun sebelum Masehi. Kekayaan dari aktivitas Thracian di wilayah ini membuatnya dinamai “Lembah dari Raja-Raja Thracian.” Arkeolog yang terlibat dalam penggalian tersebut mengatakan bahwa mereka yakin penemuan baru ini akan memberikan gambaran mengenai gaya hidup, kebudayaan, bahkan furnitur dari Thracian.

Sebagai contoh, sebuah kuburan telah ditemukan di tanah kuburan Anguelova, di mana di dalamnya terdapat 11 tempat air minum, 3 vas, dan beberapa pot tanah liat. Karya seni yang unik, peralatan ritual, dan perhiasan juga telah ditemukan dalam penggalian tersebut. Tetapi, penemuan yang paling penting adalah empat kuburan anak-anak.

Arkeolog mengatakan bahwa salah satu dari kuburan tersebut terdapat seorang anak laki-laki atau perempuan dari “Pendeta Matahari”. Anak tersebut diletakkan dalam makam tanpa dikremasi sesuai dengan tradisi umum pada saat itu. Arkeologi akan meneliti lebih lanjut sembilan tanah kuburan di sekitar Sliven pada musim panas.


Pada tujuh kubur lainnya ditemukan berisi timbunan beragam ornamen yang berbeda: sepasang giwang emas, cincin, remukan jambang ritual, dan sebuah lampu keramik. Mereka menemukan dalam semua makam sebuah koin, sehingga yang meninggal dapat membayar biaya untuk pergi ke dunia lain, sesuai dengan tradisi mereka.

Beberapa makam yang lain telah dijarah bertahun-tahun yang lalu, walaupun banyak makam yang lebih dalam masih belum tersentuh. Pada beberapa makam mereka menemukan lagi perhiasan, gelang dari gelas dan perunggu, cincin, kalung dan tanda materai. Kitov menjelaskan bahwa banyak dari perhiasan tersebut menunjukkan kesenian yang sangat aneh. Semuanya diberikan kepada museum sejarah di Slivern, untuk diteliti lebih lanjut.

Saat Kitov dan timnya sedang melakukan penggalian di sekitar Sliven, arkeolog lain, Daniela Agre, juga menemukan penemuannya yang menakjubkan. Di daerah perbatasan Bulgaria dengan Turki, di selatan kota Yambul, dia menggali sebuah artifak tembikar, dan menemukan, di antara benda-benda lain sebuah sarkofagus yang unik dengan perhiasan emas melekat padanya, dan sebuah makam dari seorang prajurit Thracian di-kuburkan bersama dengan kuda setianya.

Para arkeolog sangat tertarik dengan artifak tembikar yang tergali — sebuah ruang kuburan, biasanya berhubungan dengan kepercayaan religius kuno dan ritual, dibuat dari lempengan batu. Dolmen telah ditemukan di Eropa, Asia, dan Afrika, terutama di sepanjang pesisir pantai. Mereka berasal dari periode Neolithikum awal, sekitar 10.000 tahun sebelum Masehi.

Salah satu dari penemuan bersejarah dari Kitov dan timnya, mungkin adalah penemuan dari sebuah kuburan yang berisi sebuah kuil Thracian yang berumur 2500 tahun lalu, dengan sebuah muka gedung setinggi 5 meter.

Banyak orang terkesan dengan penemuan-penemuan dari tim Kitov dan lainnya, dan percaya bahwa penemuan dari Thracian kuno mungkin melebihi peradaban Yunani.

read more “Bulgaria: Pusat Peradaban Thracian Sebuah penemuan langka, sisa-sisa peradaban kuno”

Find Your Ideal Way to Help in the Community


Thinking of helping in your community? Take some time now to find your ideal fit with a project you can enjoy. Use our questions to create a personal inventory of your skills, interests and preferences. Not only will the results help you focus on your ideal areas for helping they can also form the basis of a CV and help you to identify new skills and qualifications you would like to acquire.

Part One

1 List all your skills

These can include professional skills such as accounting or marketing as well as practical skills such as familiarity with Microsoft Office or cooking. Think laterally and take time to see how many skills you can list.

2 Place your skills in order

Order your skills with those you enjoy using best at the top and those you enjoy at the bottom. Take plenty of time for this. You might find it helpful to discuss your answers to this and other questions with someone who knows you well.

3 Other skills

Are there any skills you don’t have which you would like to have? Add these to your list with a question mark placing them in the order that you would most enjoy having them.

Part Two

4 List your personal interests

Make a list of your personal interests – some of these may overlap with the answers to question 1. These could include playing sport, listening to people, acting, applying make up, relaxation or the arts.

5 Order your interests

Now do the same as in 2, putting your interests in order of enjoyment.

6 Other interests

Are there any interests you don’t have now which you would like to develop? Add these to your list with a question mark placing them in the order that you would most enjoy having them.

Part Three

7 Combine your lists

Now combine your two lists and put them into an overall order of enjoyment.

Part Four

8 Spare time

How much time can you spare each week?

9 Which aspect are you interested in?

Rate in order your interest in these aspects of the community from:

* Animals
* Business, fundraising & social enterprise
* Children & Youth
* Education
* Elderly & disabled people
* Environment
* Health & wellbeing
* Security, law & order
* Setting up a community group

Answers

Part One

Your answers to Part One create a personal inventory of the skills you have to offer in your community. You might be surprised by the length of the list, especially when you include everyday activities such as reading, sorting out bills, cleaning or driving as well as ‘soft’ skills such as leadership, managing projects or motivating young people.

Question 3 also helps you to identify any new skills which you may like to gain from helping such as a qualification in football coaching or the ability to identify plants.

Part One helps you to identify the skills you would most like to use in helping your community.

Part Two

Your answers to Part Two define your personal interests. You have listed your passions, things where you may be able to share your enthusiasm with others. Again, the list may be quite long and varied but by placing it in order you have taken the time to work out which are the interests which matter most to you.

Whether it is gardening, chatting to people, taking action or spending time with young people the chances are that this is the kind of field where you re ideally suited to getting involved with local projects. Part Two helps you to identify the types of area you would most like to work in when helping your community.

Part Three

If you don’t already have a CV these answers, can help you to create one to highlight the unique combination of skills which you have to offer to any potential project. This list provides your personal toolkit by highlighting your unique skills, interests and preferences. Take some time to think about the results and what they can tell you about your ideal project and ways of working.

Part Four

Question 8 simply acts as a check for you to bear in mind when you are considering the opportunities open to you. Your answers to Question 9 help you to refine your preferences and signpost you to the types of project area which are most likely to suit you.

You will find each of the topics listed covered within the Community Helpers website. You may like to explore articles in the areas you have placed first and second as these are the most likely to appeal to you. Keep in mind your personal favourite skills and interests and you should be able to find your ideal way to help in your local community.
from:www.communityhelpers.co.uk/
read more “Find Your Ideal Way to Help in the Community”

Friday, June 12, 2009

Asal Mula Pondok Gede



Pada tahun 1775 seorang Belanda bernama Hooyman membangun sebuah gedung dengan selera campur aduk antar gaya Eropa dengan corak Jawa. Dituturkan oleh penulis Belanda bahwa interiornya dibuat dengan selera tinggi, kusen pintu dan jendela diberi ukiran indah serta langit-langit dan dindingnya diperelok denga pigura artifisial. Karena rumah ini besar, sekalipun pemiliknya merendah dengan menyebut Pondok, tetapi masyarakat setempat memanggil langoed tersebut sebagai Pondok Gede. Keberadaan Hooyman tidak banyak diceritakan dalam sejarah Pondok Gede.

Seperempat abad kemudian kepemilikan langoed Pondok Gede ini jatuh ke tangan Lendeert Miero. Dan ini orang yang aneh alias kontroversial.

Toean tanah Lendeert Miero alias Juda Leo Ezekiel adalah orang Yahudi asal Polandia yang ikut mencari nafkah di Betawi. Ia datang ke Betawi dalam keadan lontang-lantung, dan bisa bangkit menjadi Tuan Tanah kaya raya. Selain langoed Pondog Gede ia juga memiliki sebuah rumah mewah yang sampai sekarang (2003) masih bisa disaksiken kehebatannya. Gedung Arsip Nasional di terletak jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat.

Setelah hidup sukses, kerjanya sehari-hari hanya bersenang-senang dan berpesta. Maklum kalau menurut pitutur Robert “Rich Dad Poor Dad” uang sudah bekerja untuknya. Salah satu kesenangan Lendeert adalah mengundang ratusan tamu bukan untuk merayakan hari ulang tahunnya melainkan hari kepedihannya.

Lho kok kepedihan?
Rupanya di masa mudanya ia pernah menjalani hidup susah ia pernah jadi opas jaga atau centeng. Suatu hari ia terlanggar apes, kedapatan tidur nyenyak pada waktu jam kerja sehingga mendapat hukuman sebanyak 50 kali sabetan rotan dipantatnya. Cambukan ini dianggap pemicu untuk segera lepas landas dari kemiskinan.Ia berhasil…

Sekalipun memiliki rumah di Betawi, tetapi ia sering mengunjungi istananya di Pondok Gede. Orang setempat menyebutnya pondok yang gede sehingga kawasan itu terkenal dengan nama Pondok Gede. Lendeert meninggal dalam usia 79 tahun dan dimakamkan di samping rumahnya di Pondok Gede. Tetapi makam itu dibongkar dan dijadikan rumah hunian penduduk. Bahkan nisannyapun dicongkel untuk umpak-umpak rumah. Kalau soal merusak kita bisa diunggulkan.

Rumahnya yang gede, pada 1992 dirobohkan untuk dijadikan Toserba.

Banyak pihak yang menyayangkan pembongkaran tersebut, tetapi siapa perduli dengan sejarah. Jadi kalau ada yang bertanya, kenapa namanya Pondok Gede padahal pondoknya tidak ada. Itulah jawabannya

Toelisannja Mimbar Sepoetro- Joeni 2003
read more “Asal Mula Pondok Gede”

Simbol Binatang dalam Shio



Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang dewa. Pada tanggal 31 Desember pagi sebelum tahun baru, Sang Dewa menulis surat kepada binatang-binatang diseluruh negeri. Angin lalu menyebarkan surat-surat itu ke seluruh negeri.

Dalam sekejap, para binatang menerima surat itu, yang isinya seperti ini:

"Besok pagi di Tahun Baru, aku akan memilih binatang yang paling dahulu datang kesini, dari nomor satu sampai dengan nomor duabelas. Lalu, setiap tahun aku akan mengangkat satu-persatu dari mereka sebagai Jenderal berdasarkan urutan".

Tertanda, Dewa.

Para binatang sangat bersemangat dan tertarik dengan hal itu. Mereka sangat ingin menjadi Jenderal. Waktu itu tikus dan kucing bersahabat baik. Kucing yang suka tidur berkata pada tikus agar jangan sampai lupa membangunkannya untuk berangkat bersama.

Semua binatang bersemangat dan memikirkan tentang kemenangan, dan mereka semua tidur cepat. Hanya Sapi yang langsung berangkat malam itu juga, karena ia sadar bahwa ia hanya dapat berjalan lambat. Tikus melihatnya lalu meloncat dan menumpang di punggung Sapi, tapi Sapi tidak menyadari hal itu.

Pagi harinya, saat hari masih gelap, Anjing, Monyet, Harimau, Naga, Ular, Kelinci, Ayam, Domba dan Kuda semuanya berangkat berlari menuju ketempat Sang Dewa. Babi yang paling berjalan paling pelan berada di urutan belakang. Sedangkan kucing, masih tertidur karena lupa dibangunkan tikus yang sudah berangkat menumpang sapi.

Saat matahari mulai terbit, yang pertama kali sampai di tampat tinggal Dewa adalah...Sapi. Tapi kemudian Tikus melompat kedepan dan mendarat tepat dihadapan Dewa. Maka Tikus pun menjadi yang pertama.

Selamat Tahun Baru Dewa...kata Tikus kepada Dewa.

Selanjutnya barulah Sapi, harimau, Kelinci, Naga, Ular, Kuda, Domba, Monyet, Ayam, Anjing dan Babi datang berurutan. Dengan demikian mereka ditetapkan sebagai pemenang satu sampai dengan duabelas sesuai dengan urutan kedatangannya.

Duabelas ekor binatang ini kemudian disebut dengan 12 Shio Bintang.

Kucing yang tidak berhasil masuk kedalam Dua belas Shio Binatang sampai sekarang masih mengejar Tikus kesana kemari karena telah lupa membangunkannya.

*Cerita Anak tentang duabelas shio binatang, disadur dari berbagai sumber.
read more “Simbol Binatang dalam Shio”

Jubah Ajaib, Bikin Hilang Tubuh



Meski sempat dibantah oleh beberapa ilmuwan mengenai mustahilnya pembuatan jubah tidak telihat Harry Potter. Namun, penggagas ide tersebut memastikan jubah itu bakal segera terwujud dalam waktu dekat.

Michal Lipson dari New yorks’s Cornell University dan Xiang Zhang dari University of California adalah dua ilmuwan yang berhasil membuat kain dengan bahan fungsinya mirip dengan jubah Harry Potter.

Seseorang akan bisa berlindung dalam jubah tersebut dan tak terlihat oleh orang lain.Namun pemakainya bisa melihat orang lain dan beraktivitas seperti biasa tanpa diketahui keberadaannya.

Jubah rancangan Lipson dan Zhang ini terbuat dari materi kaca yang sangat tipis dengan efek benturan yang sangat halus. Demikian yang dilansir Telegraph.

Materi ini kemudian membelokkan cahaya disekitar objek tiga dimensi, dan inilah yang menimbulkan efek pengguna jubah seakan “menghilang” dan tak terlihat oleh orang lain.

Adapun teknik yang digunakan jubah ini, yaitu dengan menggunakan efek pembelokan cahaya yang bergantung pada pembiasan berbalik. Efek ini sama dengan yang biasa kita temui pada sedotan yang terlihat bengkok ketika ditaruh dalam gelas bening berisi air.

Dengan menggunakan materi skala nano yang diukur dalam ukuran miliaran per meter, ilmuwan kemudian mengatur pembelokan cahaya disekitar objek tiga dimensi untuk membuat pengguna jubah “menghilang”.

Materi yang digunakan dalam pembuatan jubah ini biasa digunakan dalam panjang gelombang untuk kepentingan indutri telekomunikasi yang menjadi bagian dari spektrum.

read more “Jubah Ajaib, Bikin Hilang Tubuh”

Facebook Bakal Pasang Tarif




Meskipun populer di seluruh dunia, Facebook hingga kini masih merugi. Untuk mengumpulkan revenue, situs jejaring sosial itu mengenalkan sistem pembayaran internal baru. Facebook berharap bisa menghasilkan keuntungan dengan tidak mengandalkan pada iklan.

Sistem pembayaran itu menyediakan kredit pada user Facebook. Kredit itu kemudian dapat digunakan untuk membeli barang virtual dari aplikasi pihak ketiga yang berjalan di situs lain atau di situs Facebook itu sendiri.

Facebook berharap dengan menawarkan mata uang virtual akan mendorong lebih banyak perdagangan online di situsnya. Sebagai penyedia sistem pembayaran, Facebook akan menarik bayaran dari setiap transaksi.

“Upaya ini akan signifikan. Situs jejaring sosial telah lama kesulitan mengumpulkan revenue,” kata Ray Valdes, analis di Gartner Research. Valdes memperkirakan revenue dari sistem pembayaran itu akan menyumbang sepertiga dari income Facebook.

User Facebook telah lama menggunakan uang sungguhan untuk membeli barang virtual. Aplikasi terbesar di Facebook, Zynga dilaporkan memiliki penjualan tahunan mencapai US$ 100 juta. Game itu dimainkan oleh 42 juta user di seluruh dunia.

Penjual aplikasi di Facebook diperkirakan bisa mengumpulkan lebih dari US$500 juta pada tahun ini, lebih besar dari yang didapat Facebook itu sendiri. Sistem pembayaran hanya diujicoba untuk tiga aplikasi pada saat ini.


Tapi Facebook menjanjikan akan lebih banyak digunakan pada aplikasi lain. Sistem pembayaran itu akan menjadikan Facebook sebagai pemain besar di bidang e-commerce. “Facebook bisa menjadi portal belanja dan sumber untuk download lagu,” kata Valdes.
Sejak lama Facebook dipertanyakan karena sulit mengumpulkan uang. Tapi pekan lalu Chief Executive Facebook Mark Zuckerberg mengatakan perusahaannya sudah untung dalam ukuran Ebitda (earning before interest, tax, depreciation and amortisation) selama lima triwulan berturut-turut. Facebook juga mematok revenue bisa tumbuh 70% tahun ini.

Zuckerberg menegaskan cash flow Facebook akan profitable pada tahun depan. Analis menyebut pendapatan Facebook pada 2009 akan mencapai US$ 500 juta.


Facebook saat ini telah memiliki lebih dari 300 juta user dan terus tumbuh. Pekan lalu Facebook mendapat dana investasi US$ 200 juta dari Digital Sky Technologies kelompok investasi internet dari Rusia.

Facebook bermaksud mendorong profitabilitasnya di saat pertumbuhan usernya terus meningkat tajam. Jumlah user Facebook di AS yang meluangkan waktunya di situs jejaring sosial itu juga naik 83% tahun lalu menurut riset Nielsen Online.

Tapi Nielsen Online juga mewanti-wanti puncak kepopuleran jejaring sosial adalah sekarang. Hal itu bisa dilihat dari Friendster serta MySpace yang pernah tak terkalahkan di masanya, kini sudah ditinggalkan user. “Facebook dan Twitter juga bisa terancam,” kata Jon Gibs, Wakil Presiden Nielsen Online Media.

Untuk itu Facebook harus mencari cara yang kreatif untuk mengumpulkan revenue. Jejaring sosial terbukti bukan bisnis yang selamanya mengutungkan. “User bisa dengan mudah berpindah ke platform lain,” jelas Gibs. (sumber : inilah.com)
read more “Facebook Bakal Pasang Tarif”

Asal Usul Nama Sumatra



NAMA asli Pulau Sumatera, sebagaimana tercatat dalam sumber-sumber sejarah dan cerita-cerita rakyat, adalah "Pulau Emas". Istilah pulau ameh kita jumpai dalam cerita Cindur Mata dari Minangkabau. Dalam cerita rakyat Lampung tercantum nama tanoh mas untuk menyebut pulau mereka yang besar itu. Pendeta I-tsing (634-713) dari Cina, yang bertahun-tahun menetap di Sriwijaya (Palembang sekarang) pada abad ke-7, menyebut pulau Sumatera dengan nama chin-chou yang berarti "negeri emas".


Dalam berbagai prasasti, pulau Sumatera disebut dengan nama Sansekerta: Suwarnadwipa ("pulau emas") atau Suwarnabhumi ("tanah emas"). Nama-nama ini sudah dipakai dalam naskah-naskah India sebelum Masehi. Naskah Buddha yang termasuk paling tua, Kitab Jataka, menceritakan pelaut-pelaut India menyeberangi Teluk Benggala ke Suwarnabhumi. Dalam cerita Ramayana dikisahkan pencarian Dewi Sinta, istri Rama yang diculik Ravana, sampai ke Suwarnadwipa.


Para musafir Arab menyebut pulau Sumatera dengan nama Serendib (tepatnya: Suwarandib), transliterasi dari nama Suwarnadwipa. Abu Raihan Al-Biruni, ahli geografi Persia yang mengunjungi Sriwijaya tahun 1030, mengatakan bahwa negeri Sriwijaya terletak di pulau Suwarandib. Cuma entah kenapa, ada juga orang yang mengidentifikasi Serendib dengan Srilanka, yang tidak pernah disebut Suwarnadwipa!

Di kalangan bangsa Yunani purba, Pulau Sumatera sudah dikenal dengan nama Taprobana. Nama Taprobana Insula telah dipakai oleh Klaudios Ptolemaios, ahli geografi Yunani abad kedua Masehi, tepatnya tahun 165, ketika dia menguraikan daerah Asia Tenggara dalam karyanya Geographike Hyphegesis. Ptolemaios menulis bahwa di pulau Taprobana terdapat negeri Barousai. Mungkin sekali negeri yang dimaksudkan adalah Barus di pantai barat Sumatera, yang terkenal sejak zaman purba sebagai penghasil kapur barus.


Naskah Yunani tahun 70, Periplous tes Erythras Thalasses, mengungkapkan bahwa Taprobana juga dijuluki chryse nesos, yang artinya ‘pulau emas'. Sejak zaman purba para pedagang dari daerah sekitar Laut Tengah sudah mendatangi tanah air kita, terutama Sumatera. Di samping mencari emas, mereka mencari kemenyan (Styrax sumatrana) dan kapur barus (Dryobalanops aromatica) yang saat itu hanya ada di Sumatera. Sebaliknya, para pedagang Nusantara pun sudah menjajakan komoditi mereka sampai ke Asia Barat dan Afrika Timur, sebagaimana tercantum pada naskah Historia Naturalis karya Plini abad pertama Masehi.


Dalam kitab umat Yahudi, Melakim (Raja-raja), fasal 9, diterangkan bahwa Nabi Sulaiman a.s. raja Israil menerima 420 talenta emas dari Hiram, raja Tirus yang menjadi bawahan beliau. Emas itu didapatkan dari negeri Ophir. Kitab Al-Qur'an, Surat Al-Anbiya' 81, menerangkan bahwa kapal-kapal Nabi Sulaiman a.s. berlayar ke "tanah yang Kami berkati atasnya" (al-ardha l-lati barak-Na fiha).

Di manakah gerangan letak negeri Ophir yang diberkati Allah itu? Banyak ahli sejarah yang berpendapat bahwa negeri Ophir itu terletak di Sumatera! Perlu dicatat, kota Tirus merupakan pusat pemasaran barang-barang dari Timur Jauh. Ptolemaios pun menulis Geographike Hyphegesis berdasarkan informasi dari seorang pedagang Tirus yang bernama Marinus. Dan banyak petualang Eropa pada abad ke-15 dan ke-16 mencari emas ke Sumatera dengan anggapan bahwa di sanalah letak negeri Ophir-nya Nabi Sulaiman a.s.


Lalu dari manakah gerangan nama "Sumatera" yang kini umum digunakan baik secara nasional maupun oleh dunia internasional? Ternyata nama Sumatera berasal dari nama Samudera, kerajaan di Aceh pada abad ke-13 dan ke-14. Para musafir Eropa sejak abad ke-15 menggunakan nama kerajaan itu untuk menyebut seluruh pulau. Sama halnya dengan pulau Kalimantan yang pernah disebut Borneo, dari nama Brunai, daerah bagian utara pulau itu yang mula-mula didatangi orang Eropa. Demikian pula pulau Lombok tadinya bernama Selaparang, sedangkan Lombok adalah nama daerah di pantai timur pulau Selaparang yang mula-mula disinggahi pelaut Portugis. Memang orang Eropa seenaknya saja mengubah-ubah nama tempat. Hampir saja negara kita bernama "Hindia Timur" (East Indies), tetapi untunglah ada George Samuel Windsor Earl dan James Richardson Logan yang menciptakan istilah Indonesia, sehingga kita-kita ini tidak menjadi orang "Indian"! (Lihat artikel penulis, "Asal-Usul Nama Indonesia", Harian Pikiran Rakyat, Bandung, tanggal 16 Agustus 2004, yang telah dijadikan salah satu referensi dalam Wikipedia artikel "Indonesia").


Peralihan Samudera (nama kerajaan) menjadi Sumatera (nama pulau) menarik untuk ditelusuri. Odorico da Pardenone dalam kisah pelayarannya tahun 1318 menyebutkan bahwa dia berlayar ke timur dari Koromandel, India, selama 20 hari, lalu sampai di kerajaan Sumoltra. Ibnu Bathutah bercerita dalam kitab Rihlah ila l-Masyriq (Pengembaraan ke Timur) bahwa pada tahun 1345 dia singgah di kerajaan Samatrah. Pada abad berikutnya, nama negeri atau kerajaan di Aceh itu diambil alih oleh musafir-musafir lain untuk menyebutkan seluruh pulau.

Pada tahun 1490 Ibnu Majid membuat peta daerah sekitar Samudera Hindia dan di sana tertulis pulau Samatrah. Peta Ibnu Majid ini disalin oleh Roteiro tahun 1498 dan muncullah nama Camatarra. Peta buatan Amerigo Vespucci tahun 1501 mencantumkan nama Samatara, sedangkan peta Masser tahun 1506 memunculkan nama Samatra. Ruy d'Araujo tahun 1510 menyebut pulau itu Camatra, dan Alfonso Albuquerque tahun 1512 menuliskannya Camatora. Antonio Pigafetta tahun 1521 memakai nama yang agak ‘benar': Somatra. Tetapi sangat banyak catatan musafir lain yang lebih ‘kacau' menuliskannya: Samoterra, Samotra, Sumotra, bahkan Zamatra dan Zamatora.

Catatan-catatan orang Belanda dan Inggris, sejak Jan Huygen van Linschoten dan Sir Francis Drake abad ke-16, selalu konsisten dalam penulisan Sumatra. Bentuk inilah yang menjadi baku, dan kemudian disesuaikan dengan lidah kita: Sumatera.
read more “Asal Usul Nama Sumatra”

Rokok,..



Apakah anda perokok? Kalo iya, apakah anda sudah mengetahui bagaimana rokok ini bermula di Indonesia. Sekedar untuk mengingatkan atau paling tidak mengetahui sejarah rokok di IndonesiaDari segi bahan, rokok mempunyai beberapa istilah. Yang dimaksud dengan rokok atau sigaret adalah terbuat dari daun tembakau, dan kretek adalah rokok dengan aroma dan rasa cengkeh.

Jadi rokok kretek adalah rokok yang dibuat dari daun tembakau dan mempunyai campuran aroma dan rasa cengkeh. Masyarakat Jawa sebagai perokok pertama, juga mengenal istilah rokok putih, sebutan untuk rokok tanpa cengkeh ( Joglosemar, 2003 )

Ada pula istilah rokok klobot yang terbuat dari daun jagung kering yang diisi dengan daun tembakau murni dan cengkeh.

Haji Jamhari diyakini sebagai pencipta rokok kretek dan mempopulerkannya pada sekitar tahun 1880. Rokok kretek buatannya sangat ampuh sebagai obat dengan racikan khas cengkeh dan tembakau. Haji Jamhari meninggal dunia pada tahun 1890, ketika sejumlah warga Kudus mulai mengikuti jejaknya membuat dan menjual rokok kretek, yang waktu itu masih dibungkus daun jagung kering dan disebut rokok klobot sesuai istilahnya dari dulu sampai sekarang.

Adalah M Nitisemito yang juga dipercaya sebagai penemu dari rokok kretek ( Joglo Semar , 2003 ) M Nitisemito berasal dari Kudus, sekitar 50 km arah timur Semarang, Jawa Tengah.

Sekitar tahun 1906, Nitisemito menderita batuk dan asma yang tak kunjung sembuh. Dikarenakan keputusasaan dalam menghadapi sakitnya, ia mencampur tembakau dicampur dengan cengkeh yang telah digiling dan dibungkus dengan daun jagung kering yang kemudian disebutnya sebagai rokok klobot.

Nitisemito pun merasa sehat setelah merokok klobot tersebut dan bermaksud menularkan kebiasaannya tersebut secara luas kepada masyarakat.

Terlepas dari siapa yang menemukan rokok kretek untuk pertamakalinya, M Nitisemito adalah orang pertama yang memperdagangkan rokok kretek dengan kemasan dan diberi merek.

Sebelumnya, Nitisemito hanyalah seorang priyayi yang senang merokok klobot sekaligus sebagai pedagang tembakau. Perkenalannya dengan dunia usaha rokok berawal dari pertemuannya dengan Nasilah, yang seorang pembuat dan penjual rokok klobot. Para pelanggannya adalah para buruh, penjaja, atau pedagang kaki lima dan sais dokar yang ada disekitar rumahnya.

Jalinan kerjasama antara Nitisemito dan Nasilah yang kemudian menjadi suami istri inilah merupakan titik balik sejarah industrialisasi rokok kretek di Indonesia. Dibawah bendera perusahaannya, NV Bal Tiga, Nitisemito menjual rokok kretek tersebut dengan merk Bal Tiga yang bermoto : Djangan Loepa Saja Poenja Nama.

Inilah rokok kretek pertama di Indonesia yang dicetak dengan baik dan menggunakan merk. Namun nasib perusahaan Nitisemito tak semulus perkembangan rokok kretek ciptaannya. Perusahaannya mengalami bangkrut pada tahun 1953, disebabkan karena ketidak mampuannya bersaing dengan pesaing yang semakin banyak menyusul tumbuh pesatnya industri rokok kretek ( Joglosemar, 2003 )

Selain Bal Tiga, tercatat merek lain yang muncul hampir bersamaan di Kudus. Pada tahun 1913 berdirilah perusahaan rokok Goenoeng dan Klapa yang didirikan oleh M Atmowijoyo.

Namun M Atmowijoyo tidak mengubah usahanya menjadi sebuah industri seperti halnya yang dilakukan oleh M Nitisemito. Hingga saat ini, perusahaan yang memproduksi merek Goenoeng dan Klapa masih memproduksi rokok klobot yang dibuat dengan tangan dan diikat dengan tali rami

Sejarah juga mencatat sejumlah perusahaan yang mengikuti jejak Nitisemito mendirikan industri rokok. Perusahaan rokok tersebut antara lain Nojorono yang didirikan tahun 1932.

Nojorono dibangun oleh Tjoa Kang Hay dan dua kakaknya yaitu Tan Tjiep Siang dan Tan Kong Ping dengan nama perusahaan Trio. Produk-produk yang dihasilkan antara lain adalah Astrokoro, 555, dan Kaki Tiga.

Beberapa waktu kemudian Tjoa Kang Hay meninggalkan perusahaan Trio untuk kemudian bekerjasama dengan pengusaha dari Kudus yaitu Ko Djie Siong dan Tan Djing Dhay untuk mendirikan perusahaan Nojorono. Produk yang masih terkenal sampai saat ini adalah Minak Djinggo

Perkembangan pabrik rokok kretek pun lebih banyak berkembang di pulau Jawa.

Tercatat beberapa pabrik rokok besar di pulau Jawa misalnya Djambu Bol yang didirikan tahun 1937 oleh Haji Roesjdi Maroef, Sukun, Jarum di Jawa Tengah serta Bentoel, Gudang Garam, dan Sampurna di Jawa Timur

Termasuk beberapa pabrik kecil lainnya misalnya Menara di Solo, Retjo Pentoeng di Kediri, atau Pompa di Semarang

Hal ini menunjukkan bahwa rokok merupakan lahan usaha yang berkembang pesat dan menjanjikan dalam bidang perekonomian, baik bagi pengusaha, maupun bagi pemerintah dengan pendapatan dari pajaknya .
read more “Rokok,..”

Awas Virus di Facebook


Virus pada Facebook seolah menjadi momok bagi para pengguna Facebook, termasuk Anda tentunya. Para pembuat virus memang seolah tidak pernah berhenti mencari cara untuk menteror pengguna komputer dan internet. Jika virus selama ini belum diketahui menyerang pada social network, maka virus koobface diketahui sebagai worm pertama yang menginfeksi Facebook dan menyerang sekitar 127juta pengguna Facebook.
Bagaimana Ceritanya?
Koobface adalah nama dari trojan yang belakangan ini sedang getol menyerang Facebook. Virus ini juga terus merangsek menyebar di luar Facebook untuk menyerang situs social network lain seperti Bebo, Friendster, My Yearbook dan Bebo.

Microsoft selaku empunya saham terhadap Facebook tidak tinggal diam begitu saja terhadap virus yang disebut sebagai virus Facebook. Beberapa removal bisa mudah didapatkan dan didownload secara gratis berkatnya.

Bagaimana Cara Penyebaran Virus Facebook?
Penyebaran virus ini memang tidak secara langsung, tetapi melalu email yang memanfaatkan nama Facebook. Pernahkah Anda menerima email dari Facebook yang mengatakan bahwa permintaan Anda untuk berteman dengan seseorang sudah di setujui? Link yang disediakan tersebut yang kemungkinan besar akan Anda klik.

Bila Anda menerima email dari virus itu dan mengklik link yang diberikan tadi, bisa dipastikan komputer Anda akan segera terinfeksi oleh worm tersebut. Ini dikarenakan link tadi ternyata adalah link palsu yang isinya adalah worm yang menyarankan Anda untuk mengupdate Flash, padahal itu adalah virus.
Kenali Ciri-Ciri Virusnya!
Waspadai jika Anda menerima pesan spam seperti: avert_blog_koobface bila Anda mengikuti link tersebut, maka sebenarnya Anda sedang diarahkan ke salah satu dari berbagai host yang menampilkan pesan eror palsu dari versi Flash Player yang sudah kadaluarsa tanggalnya. Selanjutnya Anda diminta untuk mendownload/membuka file flash_player.exe yang baru.

Setelah komputer seseorang terinfeksi, maka virus tersebut akan mengirimkan pesan kepada teman dari si empunya PC yang terjangkit. Pesan yang dikirimkan berjudul: You look just awesome in thie new movie yang akan membawa si penerima ke situs yang memintanya mendownload virus yang diklaim sebagai update dari software Flash Player dari Adobe System.

Saya Sudah Terjangkit Virus, Bagaimana Dong?
Jangan khawatir, kunjungi situs resmi facebook di www.facebook.com/security untuk mendapatkan cara bagaimana membersihkan komputer Anda sehingga bersih dari virus.
read more “Awas Virus di Facebook”

Legend of Mountain Bayangkaki



in antiquity, a nomad named Kalipo Kusumo grandparent's palace Kartasura trip to the eastern region, along with some followers. After some time in the Eastern rogue, he is yearning for relief at the carry semedi mountain region. Of the many mountains that are in the eastern region, grandparent Kalipo Kusumo interested in the mountain of the same shape a little strange. That is, if the shape is always viewed from a different perspective. Then Go Kalipo grandparent Kusumo followers to the mountain with it.

In a place, Kalipo Kusumo rest. Occasionally he looked again the mountain, but this time with a view of the sharp (mandeng, Java language). Of events, the rest is then given the name Ngindeng, now known as Village NGINDENG.After resting a while, Kalipo Kusumo pursue mountain climbing. But not until the goal, he is not running strong again. By three followers, namely Hadi Ronggo, Hadi Mulyo dan Hadi Dumeling, Kalipo Kusumo also go to a cave on the mountain slopes. In a cave that is the Kalipo Kusumo implement semedi, and spend the rest of the age. In the third person followers, Kalipo Kusumo order, so that later in the tomb at the top of the mountain. When kalipo Kusumo died, three people followers ago last testament obey their teachers. Travel hearse carrying Kalipo Kusumo is quite heavy. With the condition of paths and a steep slope, they bring the corpse of a visional kakai head and bones. And the mountain is then given the name MOUNTAIN BAYANGKAKI.

While petilasan Sunan kumbul located in the village began Sawoo of riots in the palace Kartasura. Kaerasura authorities at the time, grandparent Suseno feel terpojok because debt can not afford to restore the Chinese nation. Suseno have a bad habit, like suck the opiate of obtaining a debt to the Chinese nation. The longer the debt is the swell. Even some Chinese demand for land palace debt repayment.

In constriction, Suseno fled towards the east to find his brother, Kalipo Kusumo, who is going rogue. Short story that the two brothers met digoa tempta retirement Kalipo Kusumo. In Suseno told the meeting that all problem, and even expect that Kalipo Kusumo immediately return to Kartasura, replace position as king. However Kalipo Kusumo not prepared Suseno obey the request because he felt only son's mother mistress. To help his brother, also told Kalipo Kusumo Suseno be imprisoned under the big tree next to the southwestern mountain.

In fact the tree is a large tree that is Sawo. By Suseno, where be imprisoned and then given the name Sawo, now known SAWOO DESA.

So start Kartasura authorities that be imprisoned under the big tree Sawo. After some length of time be imprisoned, Suseno terkabul application. Bizarre another case, a place occupied for Suseno semedi, the land arises to the surface (numbul, Java language). Since then nickname Suseno get Sunan Kumbul, while former semedinya place called Petilasan Sunan Kumbul .**

Versi Indonesia

Alkisah, seorang pengembara bernama Eyang Kalipo Kusumo dari keraton Kartasura mengadakan perjalanan ke wilayah timur, disertai beberapa orang pengikutnya. Setelah beberapa saat mengembara di wilayah timur, beliau timbul hasrat untu melaksanakan semedi di wilayah pegunungan. Dari sekian banyak gunung yang berada di wilayah timur, Eyang Kalipo Kusumo tertarik dengan sebentuk gunung yang agak aneh. Yakni, bentuknya selalu jika dilihat dari sudut pandang yang berlainan. Maka berangkatlah Eyang Kalipo Kusumo bersama pengikutnya ke gunung tersebut.

Di suatu tempat, Kalipo Kusumo beristirahat. Sesekali lagi beliau memandang gunung itu, namun kali ini dengan pandangan yang tajam (mandeng, bahasa jawa). Dari peristiwa tersebut, tempat beristirahat itu kemudian diberi nama Ngindeng, yang kini dikenal dengan nama DESA NGINDENG.
Setelah beristirahat sejenak, Kalipo Kusumo meneruskan perjalanan mendaki gunung. Namun belum sampai tujuan, beliau tidak kuat lagi berjalan. Oleh ketiga pengikutnya, yakni Hadi Ronggo, Hadi Mulyo dan Hadi Dumeling, Kalipo Kusumo pun dibayang (digotong) menuju ke sebuah gua dilereng gunung. Di gua itulah Kalipo Kusumo melaksanakan semedinya, dan sekaligus menghabiskan sisa umurnya. Pada ketiga orang pengikutnya, Kalipo Kusumo berpesan, agar kelak dimakamkan di puncak gunung tersebut. Ketika kalipo Kusumo wafat, ketiga orang pengikutnya lalu menuruti wasiat terakhir gurunya. Perjalanan membawa jenazah Kalipo Kusumo itu cukup berat. Dengan kondisi jalan setapak dan lereng yang terjal, mereka membawa jenazah dengan cara dibayang antara kakai dan kepala jenazah. Dan peristiwa tersebut gunung itu kemudian diberi nama GUNUNG BAYANGKAKI.

Sedangkan petilasan Sunan kumbul yang terdapat di desa Sawoo bermula dari huru-hara di Keraton Kartasura. Penguasa Kaerasura pada waktu itu, Eyang Suseno merasa terpojok karena tak mampu mengembalikan hutang pada bangsa Cina. Suseno mempunyai kebiasaan yang buruk, yakni gemar menghisap candu yang diperolehnya dengan cara hutang kepada bangsa Cina. Makin lama hutang itu makin membengkak. Bahkan bangsa Cina menuntut sebagian tanah keraton untuk pengembalian hutang.

Dalam keadaan terdesak, Suseno melarikan diri kearah timur untuk mencari saudaranya, Kalipo Kusumo, yang sedang pergi mengembara. Singkat cerita kedua orang bersaudara itu bertemu digoa tempta pertapaan Kalipo Kusumo. Dalam pertemuan itu Suseno menceritakan semua persoalannya, bahkan mengharap agar Kalipo Kusumo segera pulang ke Kartasura, menggantikan kedudukannya sebagai raja. Namun Kalipo Kusumo tidak bersedia menuruti permintaan Suseno sebab ia merasa hanya putra dari ibu selir. Untuk menolong saudaranya, Kalipo Kusumo pun menyuruh Suseno bertapa di bawah pohon besar sebelah barat daya gunung itu.

Ternyata pohon besar yang dimaksud itu adalah pohon sawo. Oleh Suseno, tempat bertapa itu kemudian diberi nama Sawo, yang kini dikenal DESA SAWOO.

Maka mulailah penguasa Kartasura itu bertapa di bawah pohon sawo besar itu. Setelah beberapa waktu lamanya bertapa, permohonan Suseno terkabul. Keanehan lain terjadi, tempat yang diduduki Suseno untuk bersemedi, ternyata tanahnya timbul ke permukaan (numbul, bahasa jawa). Sejak itu Suseno mendapat julukan sunan Kumbul, sedangkan bekas tempat semedinya dinamakan Petilasan Sunan Kumbul.**
read more “Legend of Mountain Bayangkaki”


Sejarah mengungkapkan bahwa Pulau Bangka pernah dihuni oleh orang-orang Hindu dalam abad ke-7. pada masa Kerajaan Sriwijaya pula Bangka termasuk pula sebagai daerah yang takluk dari kerajaan yang besar itu. Demikian pula kerajaan Majapahit dan Mataram tercatat pula sebagai kerajaan-kerajaan yang pernah menguasai Pulau Bangka. Namun pada masa itu pulau Bangka baru sedikit mendapat perhatian, meskipun letaknya yang strategis ditengah-tengah alur lalu lintas setelah orang-orang daratan Asia maupun Eropa berlomba-lomba ke Indonesia dengan ditemukannya rempah-rempah. Kurangnya perhatian dari para bajak laut yang menimbulkan penderitaan bagi penduduknya.

Sejarah Asal Mula Pulau Bangka
Untuk mengatasi kekacauan yang terjadi, Sultan Johor dengan sekutunya Sutan dan Raja Alam Harimau Garang. Setelah melakukan tugasnya dengan baik, juga mengembangkan Agama Islam ditempat kedudukannya masing-masing Kotawaringin dan Bangkakota. Namun sayangnya hal ini tidak berlangsung lama, kemudian kembali pulau Bangka menjadi sarang kaum bajak laut.

Karena merasa turut dirugikan dengan dirampasnya kapal-kapalmya maka Sultan Banten mengirimkan Bupati Nusantara untuk membasmi bajak-bajak laut tersebut, kemudian Bupati Nusantara untuk beberapa lama memerintah Bangka dengan gelar Raja Muda. Diceritakan pula bahwa Panglima Banten, Ratu Bagus yang terpaksa mundur dari pertikaiannya dengan Sultan Palembang, menuju ke Bangka Kota dan wafat disana.

Setelah Bupati Nusantara wafat, kekuasaan jatuh ketangan putri tunggalnya dan karena putrinya ini dikawinkan dengan Sultan Palembang, Abdurrachman (1659-1707), dengan sendirinya pulau Bangka menjadi bagian dari Kesultanan Palembang.

Pada tahun 1707 Sultan Abdurrachman wafat, dan ia digantikan oleh putranya Ratu Muhammad Mansyur (1707-1715).
Namun Ratu Anum Kamaruddin adik kandung Ratu Muhammad Mansyur kemudian mengangkat dirinya sebagai Sultan Palembang, menggantikan abangnya (1715-1724), walaupun abangnya telah berpesan sebelum wafat, supaya putranya Mahmud Badaruddin menyingkir ke Johor dan Siantan, sekalipun secara formal sudah diangkat juga rakyat menjadi Sultan Palembang.
Tetapi pada tahun 1724 Mahmud Badaruddin dengan bantuan Angkatan Perang Sultan Johor merebut kembali Palembang dari pamannya.

Kekuasaan atas pulau Bangka selanjutnya diserahkan oleh Mahmud Badaruddin kepada Wan Akup, yang sejak beberapa waktu telah pindah dari Siantan ke Bangka bersama dua orang adiknya Wan Abduljabar dan Wan Serin.
Kemudian atas dasar Konversi London tanggal 13 Agustus 1814, Belanda menerima kembali dari Inggris daerah-daerah yang pernah didudukinya ditahun 1803 termasuk beberapa daerah Kesultanan Palembang. Serah terima dilakukan antara M.H. Court (Inggris) dengan K. Heynes (Belanda) di Mentok pada tanggal 10 Desember 1816.

Kecurangan-kecurangan, pemerasan-pemerasan, pengurasan dan pengangkutan hasil Timah yang tidak menentu, yang dilakukan oleh VOC dan Ingris (EIC) akhirnya sampailah pada situasi hilangnya kesabaran rakyat. Apalagi setelah kembali kepada Belanda. Yang mulai menggali timah secara besar-besaran dan ang sama sekali tidak memikirkan nasib pribumi. Perang gerilya yang dilakukan di Musi Rawas untuk melawan Belanda, juga telah membangkitkan semangat perlawanan rakyat di Pulau Bangka dan Belitung.

Maka pecahlah pemberontakan-pemberontakan, selama bertahun-tahun rakyat Bangka mengadakan perlawanan, berjuang mati-matian utnuk mengusir Belanda dari daerahnya, dibawah pimpinan Depati Merawang, Depati Amir, Depati Bahrin, dan Tikal serta lainnya.

Kemudian istri Mahmud Badaruddin yang karena tidak serasi berdiam di Palembang diperkenankan suaminya menetap di Bangka dimana disebutkan bahwa istri Sultan Mahmud ini adalah anak dari Wan Abduljabar. Sejarah menyebutkan bahwa Wan Abduljabar adalah putra kedua dari abdulhayat seorang kepercayaan Sultan Johor untuk pemerintahan di Siantan, Abdulhayat ini semula adalah seorang pejabat tinggi kerajaan Cina bernama Lim Tau Kian, yang karena berselisih paham lalu melarikan diri ke Johor dan mendapat perlindungan dari Sultan. Ia kemudian masuk agama Islam dengan sebutan Abdulhayat, karena keahliannya diangkat oleh Sultan Johor menjadi kepala Negeri di Siantan.

Sekitar tahun 1709 diketemukan timah, yang mula-mula digali di Sungai Olin di Kecamatan Toboali oleh orang-orang johor atas pengalaman mereka di semenanjung Malaka. Dengan diketemukannya timah ini, mulailah pulau Bangka disinggahi oleh segala macam perahu dari Asia maupun Eropa.

Perusahaan-perusahaan penggalian timah pun semakin maju, sehingga Sultan Palembang mengirimkan orang-orangnya ke Semenanjung Negeri Cina untuk mencari tenaga-tenaga ahli yang kian terasa sangat diperlukan.

Pada tahun 1717 mulai diadakan perhubungan dagang dengan VOC untuk penjualan timah. Dengan bantuan kompeni ini, Sultan Palembang berusa membasmi bajak-bajak laut dan penyelundupan-penyelundupan timah. Pada tahun 1755 pemerintah Belanda mengirimkan misi dagangnya ke Palembang yang dipimpin oleh Van Haak, yang bermaksud untuk meninjau hasil timaha dan lada di Bangka. Pada sekitar tahun 1722 VOC mengadakan perjanjian yang mengikat dengan Sultan Ratu Anum Kamaruddin untuk membeli timah monopoli, dimana menurut laporan Van Haak perjanjian antara pemerintah Belanda dan Sultan Palembang berisi :

* Sultan hanya menjual timahnya kepada kompeni
* Kompeni dapat membeli timah sejumlah yang diperlukan.

Sebagai akibat perjanjian inilah kemudian banyak timah hasil pulau Bangka dijual dengan cara diselundupkan.
Selanjutnya tahun 1803 pemerintah Belanda mengirimkan misi lagi yang dipimpin oleh V.D. Bogarts dan Kapten Lombart, yang bermaksud mengadakan penyelidikan dengan seksama tentang timah di Bangka. Perjanjian Tuntang pada tanggal 18 September 1811 telah membawa nasib lain bagi pulau Bangka. Pada tanggal itu ditandatanganilah akta penyerahan dari pihak Belanda kepada pihak Inggris, dimana pulau Jawa dan daerah-daerah takluknya, Timor, Makasar, dan Palembang berikut daerah-daerah taklluknya menjadi jajahan Inggris.

Raffles mengirimkan utusannya ke Palembang untuk mengambil alih Loji Belanda di Sungai Aur, tetapi mereka ditolak oleh Sultan Mahmud Badaruddin II, karena kekuasaan Belanda di Palembang sebelum kapitulasi Tuntang sudah tidak ada lagi. Raffless merasa tidak senang dengan penolakan Sultan dan tetap menuntut agar Loji Sungai Aur diserahkan, juga menuntut agar Sultan menyerahkan tambang-tambang timah di pulau Bangka dan Belitung.

Pada tanggal 20 Maret 1812 Raffles mengirimkan Ekspedisi ke Palembang yang dipimpin oleh Jendral Mayor Roobert Rollo Gillespie. Namun Gillespie gagal bertemu dengan Sultan lalu Inggris mulai melaksanakan politik "Devide et Impera"nya. Gillespie mengangkat Pangeran Adipati sebagai Sultan Palembang denga gelar Sultan Ahmad Najamuddin II (tahun 1812).

Sebagai pengakuan Inggris terhadap Sultan Ahmad Najamuddin II dibuatlah perjanjian tersendiri agar pulau Bangka dan Belitung diserahkan kepada Inggris. Dalam perjalanan pulang ke Betawi lewat Mentok oleh Gillespie, kedua pulau itu diresmikan menjadi jajahan Inggris dengan diberi nama "Duke of Island" (20 Mei 1812).
Sumber : www.bangka.go.id
read more “ ”

Sejarah Asal Mula Nama Daerah Glodok, Kwitang & Menteng, dan Senayan Jakarta



Kota Jakarta adalah jantung ibukota dari negara Republik Indonesia di mana pusat perekonomian beserta berjuta permasalahannya ada di kota kecil padat penduduk ini. Di balik nama beberapa daerah di Jakarta tersimpan kisah, cerita dan sejarah dari mana nama itu muncul.
Berikut di bawah ini adalah beberapa asal-muasal nama daerah terkenal
di DKI Jakarta :

A. Glodokjavascript:void(0)
Asalnya dari kata grojok yang merupakan sebutan dari bunyi air yang jatuh dari pancuran air. Di tempat itu dahulu kala ada semacam waduk penampungan air kali ciliwung. Orang tionghoa dan keturunan tionghoa menyebut grojok sebagai glodok karena orang tionghoa sulit mengucap kata grojok seperti layaknya orang pribumi.

B. Kwitang
Dulu di wilayah tersebut sebagian tanah dikuasai dan dimiliki oleh tuan tanah yang sangat kaya raya sekali bernama Kwik Tang Kiam. Orang Betawi jaman dulu menyebut daerah itu sebagai kampung si kwi tang dan akhirnya lama-lama tempat tersebut dinamai kwitang.

C. Senayan
Dulu daerah senayan adalah milik seseorang yang bernama wangsanaya yang berasal dari Bali. Tanah tersebut disebut orang-orang dengan sebutan wangsanayan yang berarti tanah tempat tinggal atan tanah milik wangsanaya. Lambat laun akhirnya orang menyingkat nama wangsanayan menjadi senayan.

D. Menteng
Daerah Menteng Jakarta Pusat pada zaman dahulu kala merupakan hutan yang banyak pohon buah-buahan. Karena banyak pohon buah menteng orang menyebut wilayah tersebut dengan nama kampung menteng. Setelah tanah itu dibeli oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1912 sebagai lokasi perumahan pegawai pemerintah Hindia Belanda maka daerah itu disebut menteng.

Adalagi....

1. Karet Tengsin
Nama daerah yang kini termasuk kawasan segitiga emas kuningan ini berasal dari nama orang cina yang kaya raya dan baik hati. Orang itu bernama Tan Teng Sien. Karena baik hati dan selalu memberi bantuan kepada orang-orang sekitar kampung, maka Teng Sien cepat dikenal oleh masyarakat sekitar dan selalu menyebut daerah itu sebagai daerah Teng Sien. Karena pada waktu itu banyak pohon karet, maka daerah itu dikenal dengan nama Karet Tengsin.

2. Kebayoran
Kebayoran berasal dari kata kebayuran, yang artinya "tempat penimbunan kayu bayur". Kayu bayur yang sangat baik untuk dijadikan kayu bangunan karena kekuatanya serta tahan terhadap rayap.

3. Lebak Bulus
Daerah yang terkenal dengan stadion dan terminalnya diambil dari kata "lebak" yang artinya lembah dan "bulus" yang berarti kura-kura. Jadi lebak bulus dapat disamakan dengan lembah kura-kura. Kawasan ini memang kontur tanahnya tidak rata seperti lembah dan di kali Grogol dan kali Pesanggrahan-dua kali yang mengalir di daerah tersebut-memang terdapat banyak sekali kura-kura alias bulus.

4. Kebagusan
Nama kebagusan-daerah yang menjadi tempat hunian mantan presiden megawati-berasal dari nama seorang gadis jelita, Tubagus Letak Lenang.
Konon, kecantikan gadis keturunan kesultanan banten ini membuat banyak pemuda ingin meminangnya. Agar tidak mengecewakan hati pemuda itu, ia akhirnya memilih bunuh diri. Sampai sekarang makam itu masih ada dan dikenal dengan nama ibu Bagus.

5. Ragunan
Berasal dari Wiraguna, yaitu gelaran yang di sandang tuan tanah pertama kawasan tersebut berna Hendrik Lucaasz Cardeel, yang diperolhnya dari sultan banten Abunasar Abdul Qahar, putra Sultan Ageng Tirtayasa.

6. Pasar Rumput
Dulu, tempat ini merupakan tempat berkumpulnya para pedagang pribumi yang menjual rumput. Para pedagang rumput terpaksa mangkal dilokasi ini karena mereka tidak diperbolehkan masuk ke permukiman elit menteng. Saat itu, sado adalah sarana transportasi bagi orang-orang kaya sehingga hampir sebagian besar penduduk menteng memelihara kuda.

7. Paal Meriam
Asal usul nama daerah yang berada diperempatan Matraman dengan jatinegara ini berasal dari suatu peristiwa sejarah yang terjadi sekitar tahun 1813. Pada waktu itu pasukan artileri meriam inggris yang akan menyerang batavia, mengambil daerah itu untuk meletakan meriam yang sudah siap ditembakan. Peristiwa tersebut sangat
mengesankan bagi masyarakay sekitar dan menyebut nama daerah ini paal meriam (tempat meriam disiapkan)

8. Cawang
Duku, ketika belanda berkuasa, ada seorang letnan melayu yang mengabdi pada kompeni, bernama Ende Awang. Letnan ini bersama anak buahnya bermukim di kawasan yang tak jauh dari jatinegara. Lama kelamaan sebutan Ence Awang berubah menjadi Cawang.

9. Pondok Gede
Sekitar Tahun1775, Lokasi ini merupakan lahan pertanian dan peternakan yang disebut dengan onderneming. Di sana terdapat sebuah rumah yang sangat besar milik tuan tanah yang bernama Johannes Hoojiman. Karena merupakan satu-satunya bangunan besar yang ada dilokasi tersebut, bangunan itu sangat terkenal. Masyarakat pribumi pun menjulukinya "Pondok Gede"

10. Condet Batu Ampar dan Balekambang
Pada jaman dahulu ada sepasang suami istri, namanya pangeran geger dan nyai polong, memiliki beberapa orang anak. Salah satu anaknya, perempuan, di beri nama Siti Maemunah, terkenal sangat cantik.
Pangeran Astawana, anak pangeran Tenggara atau Tonggara asal makassar pun tertarik melamarnya.
Siti Maemunah meminta dibangunkan sebuah rumah dan tempat peristirahatan diatas empang, dekat kali ciliwung, yang harus selesai dalam satu malam. Permintaan itu disanggupi dan menurut legenda, esok harinya sudah tersedia rumah dan sebuah bale disebuah empang dipinggir kali ciliwung. Untuk menghubungkan rumah itu dengan kediaman keluarga pangeran tenggara , dibuat jalan yang diampari (dilapisi) Batu.

Demikian menurut cerita, tempat yang dilalui jalan yang diampari batu itu selanjutnya disebut batu ampar, dan bale (balai) peristirahatan yang seolah-olah mengambang di atas air itu di sebut Balekambang.

Buncit : dulunya di jalan buncit raya sekarang ada pedagang kelontong China berperut gendut (Buncit) yg terkenal.

Bangka : dulunya disana banyak ditemukan mayat (bangke/bangkai) orang yg dibuang di kali krukut.

Cilandak : konon di sana pernah ditemukan seekor landak raksasa

Tegal Parang : di sana banyak ditemukan alang2 tinggi (tegalan) yg dipotong dgn parang(golok).

Blok A/M/S : dulunya sekitar situ tempat pembukaan perumahan baru yg ditandai dgn blok, mulai A-S. Sayang yg tersisa tinggal 3 blok doang.

Kampung Ambon.
Berlokasi di Rawamangun, Jakarta Timur, nama Kampung Ambon sudah ada sejak tahun 1619. Pada waktu itu JP Coen sebagai Gubernur Jenderal VOC menghadapi persaingan dagang dengan Inggris.
Untuk memperkuat angkatan perang VOC, Coen pergi ke Ambon lalu merekrut masyarakat Ambon untuk dijadikan tentara. Pasukan dari Ambon yang dibawa Coen itu kemudian diberikan pemukiman di daerah Rawamangun, Jakarta Timur. Sejak itulah pemukiman tersebut dinamakan Kampung Ambon.

Sunda Kelapa.
Sunda Kelapa merupakan sebutan sebuah pelabuhan di teluk Jakarta. Nama kelapa diambil dari berita yang terdapat dalam tulisan perjalanan Tome Pires pada tahun 1513 yang berjudul Suma Oriental. Dalam buku tersebut disebutkan bahwa nama pelabuhan itu adalah Kelapa. Karena pada waktu itu wilayah ini berada di bawah
kekuasaan kerajaan Sunda maka kemudian pelabuhan ini disebut Sunda Kelapa.

Pondok Gede.
Sekitar tahun 1775 daerah Pondok Gede merupakan lahan pertanian dan peternakan yang disebut onderneming. Di daerah pertanian dan peternakan milik tuan tanah bernama Johannes Hoojman yang kaya raya itu terdapat sebuah Landhuis, atau rumah besar tempat tinggal dan sekaligus tempat pengurus usaha pertanian dan
peternakan. Karena besarnya bangunan Landhuis itu, masyarakat pribumi sering menyebutnya Pondok Gede.

Pasar Senen.
Pasar Senen pertama kali dibangun oleh Justinus Vinck. Orang-orang Belanda menyebut pasar ini dengan sebutan Vinckpasser (pasar Vinck). Tetapi karena hari pada awalnya Vinckpasser dibuka hanya pada hari Senin, maka pasar itu disebut juga Pasar Senen (disesuaikan dengan kebiasaan orang-orang yang lebih sering menyebut
Senen ketimbang Senin). Namun seiring kemajuan dan pasar Senen semakin ramai, maka sejak tahun l766 pasar ini pun buka pada hari-hari lain.

Taman Anggrek berawal dr keinginan bu Tien untuk mengambil kebon anggrek milik juragan tanah sunda bernama Rasman, yg di kenal orang2 sekitar dengan nama H.Rasman karna dia memiliki tanah ber-hektar2 di Cipete. Jadi bu Tien mengambil bunga2 anggrek tersebut dgn niat membeli (tapi namun tidak di bayar) yg akhirnya di pindahkan ke daerah jakarta barat situh yg skrg jd Mall Taman Anggrek.

Kemudian di pindahkhan lagi ke yg skrg smua orang ketahui ada di Taman Mini Indonesia Indah.

Walopun bunga2 anggreknya dah gak ada, namun Jl Kebon Anggrek masih ada jg sampe skrg. Lokasinya di cipete (sbrang SMA Cendrawasih)

Grogol.
Grogol berasal dari bahasa Sunda (g a r o g o l) yang artinya perangkap terdiri dari tombak-tombak yang digunakan untuk menangkap hewan liar yang banyak terdapat di hutan. Nama Garogol dipasang sebagai nama sebuah desa di Limo Depok.

Dahulu kawasan ini memang masih hutan liwang-liwung yang kata pak dalang "jalma mara-jalma mati" alias menyeramkan. Sudah barang tentu di kawasan ini banyak terdapat hewan liar dan buas sehingga penduduk setempat memburunya dengan memasang perangkap (garogol). Hewan yang masuk ke perangkap mirip ciptaan "geek" alias soldadu Vietnam dijamin akan mati tertembus ujung tombak yang menganga didasar lubang. Tapi belum jelas apakah jaman dulu ada keresahan masyarakat bahwa kambing mereka pada tewas karena darahnya dihisap oleh "mahluk misterius" yang sekarang kian marak di Depok.

Konsekwensinya kali yang melewati desa ini juga dinamai kali Garogol. Penduduk Betawi yang main gampang saja, setiap ada desa dilalui kali ini langsung di beri stempel desa Grogol, kampung Grogol.

Repotnya pada peta keluaran tahun 1903, ada kampung bernama Grogol di kawasan Pal Merah. Dari Pal Merah, kali Grogol meliwati Taman Anggrek untuk menuju ke kawasan Pluit (jalan Latumeten) dan tiba pada satu daerah yang kini disebut Grogol- Negeri Tanah Tumpah Darah Anak Beta.
Kalau yang memberi nama orang jaman sekarang bisa-bisa namanya "Grogol
Perjuangan."

Pada 1928, sebagian Kali Grogol diuruk oleh Kumpeni. Pasalnya volume air yang mengalir di banding kapasitas kali sering tidak memadai. Dan ini bisa mengancam kehidupan kastil sehingga harus dialirkan keluar kawasan kastil.

Pada 1950-an kawasan Grogol menjadi populer. Karena tercatat terlanggar banjir bandang yang merendam kelurahan ini. Untuk pengendalian banjir di bangun pula waduk Grogol yang letaknya di jalan dr. Semeru (Sumeru) sekarang ini. Di tengah waduk ada air muncrat yang memang agak indah tetapi meresahkan masyarakat. Pasalnya air yang muncrat tadi kualitasnya kurang bagus sering ketika butiran air yang
menjulang tinggi lalu di tiup angin pantai, maka banyak baju penduduk yang sedang dijemur tiba-tiba saja diberi tambahan noda kuning dan berbau got. Bertepatan dengan alat pompa yang sering ngadat, maka pemandangan air muncrat sudah nyaris tidak dipertunjukkan.

Soal nama jalan juga unik. Nama jalan disini mengambil nama pahlawan seperti Latumeten, Sumeru, Mawardi, Susilo. Semeru adalah nama dari Dokter Sumeru salah satu tokoh pejuang bangsa Indonesia, disamping nama Dokter Mawardi, Dr. Susilo. Lalu lidah Jawa mulai mengubahnya menjadi Semeru dan seperti keahlian bangsa ini, nama inipun di utak-atik lagi sehingga menjadi suatu statement bahwa S(u)meru adalah nama Gunung. Nama dokter Mawardi cuma kepleset sedikit menjadi dr.
Muwardi.

Banyak surat pos datang kepada saya dengan alamat Jalan Gunung Semeru, Grogol (dulu). Untung saja pak pos paham akan kesalahan dimana lokasi daerah dengan Kode Pos 11400 (ini pentingnya menulis Kode Pos dalam setiap surat, kalau terjadi kebingungan nama bisa merujuk ke kode pos).

Tahun 1960, Grogol menjadi ngetop lagi sekalipun rada minir, sebab disana di bangun Rumah Sakit Jiwa sehingga konotasi "dasar Orang Grogol" sering berarti orang yang kurang satu strip lantaran kabel hijau (masa) di otaknya ada yang lepas.

Pada 1970, nama Grogol kembali menjadi buah bibir pembicaraan orang karena dibangun Terminal Bis yang besar di sana. Belakangan terminal yang sangat ramai ini di pindahkan ke KaliDeres yang bisnya sering menyingkat plang trayek sebagai "X-deres". Sekali tempo ada orang mendapat kecelakaan dijalan raya sehingga napasnya sudah tinggal satu-satu saat dibawa ke RS Sumber Waras. Karena tidak ada keluarga yang menunggunya, seorang suster membisikkan kata "nyebut Bang" -
sebuah tradisi untuk melafalkan nama Tuhan ketika seseorang dalam keadaan koma. Si abang nampaknya mengerti, mulutnya lirih menyebut sesuatu sebelum meninggal "g a r o g o l, g a r o g o l" - Kernet bis rupanya dia.

Utan Kayu
dulunya memang berbentuk hutan disamping basis prajurit Mataram mau menyerang Batavia. Hutan ini sumber kayu dari perumahan-perumahan maupun perkampungan para pengepung batavia maupun benteng belanda jaman dulu. Saking lebatnya hutan ini yang disertai rawa-rawa kemudian saat pembangunan daerah ini, mulai disebut Hutan Kayu yang kemudian dipersingkat menjadi Utan Kayu. Sisa kejayaan dari hutan ini masih dirasakan hingga saat ini dimana kawasan ini masih cukup hijau dan
sejuk meski bukan termasuk dalam kawasan mewah seperti halnya Menteng.

Rawamangun
Melanjutkan cerita mengenai Utan Kayu, hutan yang sangat lebat disertai yang didalamnya terdapat banyak rawa-rawa yang kemudian setelah masa perang dengan mataram selesai dan perluasan kota batavia, mulai diterabas untuk pembangunan wilayah perumahan. Struktur tanah yang sifatnya rawa-rawa asalnya, membuat banyak pembangunan yang menggunakan pondasi ekstra dalam untuk wilayah ini, dan seperti halnya sifat rawa-rawa yang selalu berada ditengah hutan dan mirip halnya
daerah Utan Kayu, Rawamangun juga masih relatif lebih hijau.

Hek
Tempat yang terletak antara Kantor Kecamatan Kramatjati dan kantor Polisi Resor Kramatjati, sekitar persimpangan dari jalan Raya Bogor ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII) terus ke Pondokgede, dikenal dengan nama Hek.

Rupanya, nama tersebut berasal dari bahasa Belanda. Menurut Kamus Umum Bahasa Belanda – Indonesia (Wojowasito 1978:269), kata hek berarti pagar. Tetapi menurut Verklarend Handwoordenboek der Nederlandse Taal (Koenen- Endpols, 1946:388), kata hek dapat juga berarti pintu pagar ("..raam-of traliewerk…"). Dari seorang penduduk setempat yang sudah berumur lanjut, diperoleh keterangan, bahwa di tempat itu dahulu memang ada pintu pagar, terbuat dari kayu bulat, ujung – ujungnya
diruncingkan, berengsel besi besar – besar, bercat hitam. Pintu itu digunakan sebagai jalan keluar – masuk kompleks peternakan sapi, yang sekelilingnya berpagar kayu bulat. Kompleks peternakan sapi itu dewasa ini menjadi kompleks Pemadam Kebakaran dan Kompleks polisi Resort Keramatjati. Sampai tahun tujuh puluhan kompleks tersebut masih biasa disebut budreh, ucapan penduduk umum untuk kata boerderij, yang berarti kompleks pertanian dan atau peternakan.

Kompleks peternakan tersebut merupakan salah satu bagian dari Tanah Partikelir Tanjoeng Oost, yang pada masa sebelum Perang Dunia Kedua terkenal akan hasil peternakannya, terutama susu segar untuk konsumsi orang – orang Belanda di Batavia. (Sumber: De Haan 1935: Van Diesen 1989).

Jalan Cengkeh
Jalan Cengkeh terletak di Kota Tua Jakarta sebelah utara Kantor Pos, di samping sebelah timur Pasar Pisang.

Dahulu jaman penjajahan Belanda, Jalan itu bernama Princenstraat, tetapi umum juga disebut Jalan Batutumbuh, mungkin karena disana terdapat batu bertulis. Kawasan sekitar batu prasasti Purnawarman, di Tugu juga biasa disebut Kampung Batutumbuh.

Pada tahun 1918, di dekat tikungan Jalan Cengkeh ke Jalan Kalibesar Timur, yang waktu itu bernama Groenestraat, ditemukan batu bertulis peninggalan orang – orang Portugis, yang biasa disebut padrao. Padrao itu dipancangkan oleh orang – orang Portugis, menandai tempat akan dibangun sebuah benteng, sesuai dengan perjanjian yang dibuat antara Raja Sunda dengan perutusan Portugis yang dipimpin oleh Henriquez de Lemme, yang menurut Sukamto ditandatangani pada tanggal 21 Agustus
1522. Batu bertulis itu diberi ukiran berupa lencana. Raja Immanuel. Rupanya de Leme beserta rombongannya belum mengetahui bahwa raja Portugal tersebut telah meninggal tanggal 31 Desember 1521.

Dalam perjanjian tersebut disepakati bahwa Portugis akan mendirikan benteng di Banten dan Kalapa. Untuk itu tiap kapal Portugis yang datang akan diberi muatan lada yang harus ditukar dengan barang–barang keperluan yang diminta oleh pihak Sunda. Mulai saat benteng dibangun pihak Sunda akan menyerahkan 1.000 karung lada tiap tahun untuk ditukarkan dengan barang – barang yang dibutuhkan (Sumber:Hageman 1867: Soekamto 1956: Danasasmita 1983)

Japat
Japat terletak di sebelah tenggara Pelabuhan Sunda Kalapa, termasuk wilayah kelurahan Ancol Utara, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara.
Nama kawasan tersebut berasal dari kata jaagpad. Ada yang mengatakan, kata jaagpad berarti "Jalan setapak yang biasa digunakan untuk berburu" . Katanya jaag, dari jagen, artinya "berburu" Pad, artinya "jalan setapak" padahal, kata jaagpad tidak ada sangkut pautnya dengan berburu, melainkan sebuah istilah dalam pelayaran perahu. Pada alur sungai atau terusan yang dangkal, perahu yang melaluinya baru dapat bergerak maju, kalo ditarik. Pada jaman Kompeni Belanda, bahkan
beberapa dasawarsa sebelum pelabuhan Tanjungpriuk dibuat, kapal–kapal (layar) yang cukup besar bila berlabuh dipelabuhan Batavia, yang sekarang menjadi Pelabuhan Sunda Kalapa, tidak merapat seperti sekarang, melainkan biasa membuang sauh masih jauh dilaut lepas.
Pengangkutan orang dan barang dari kapal biasa dilakukan dengan perahu. Untuk mempermudah pendaratan, di sebelah rimur Pelabuhan Sunda Kalapa sekarang dibuat terusan khusus untuk perahu – perahu pendarat.
Terutama di musim hujan, terusan tersebut biasa menjadi dangkal, dipenuhi lumpur dari darat bercampur pasir dari laut sehingga perahu kecil pun sulit melewatinya. Apalagi perahu besar, berlunas lebar, sarat muatan, agar bisa bergerak maju harus dihela beberapa kuda atau sejumlah orang yang berjalan di depan perahu, sebelah kiri dan kanan terusan.

Terusan tersebut diuruk pada abad ke- 19, sehingga sekarang sulit untuk melacaknya. Yang tersisa hanya sebutannya jaagpad yang berubah menjadi japat, sebagai nama dari kawasan tersebut.

Jatinegara
Jatinegara dewasa ini menjadi nama sebuah Kecamatan. Kecamatan Jatinegara, Kotamadya Jakarta Timur, salah satu pusat Kota Jakarta yang multipusat itu.
Nama Jatinehara baru muncul pada kawasan tersebut, sejak tahun 1942, yaitu pada awal masa pemerintahan pendudukan balatentara Jepang di Indonesia, sebagai pengganti nama Meester Cornelis yang berbau Belanda.

Sebutan Meester Cornelis mulai muncul ke pentas sejarah Kota Jakarta pada pertengahan abad ke-17, dengan diberikannya izin pembukaan hutan dikawasan itu kepada Cornelis Senen adalah seorang guru agama Kristen, berasal dari Lontor, pulau Banda. Setelah tanah tumpah – darahnya dikuasai sepenuhnya oleh kompeni, pada tahun 1621 Senen mulai bermukim di Batavia, ditempatkan di kampung Bandan. Dengan tekun ia mempelajari agama Kristen sehingga kemudian mampu mengajarkannya kepada kaum sesukunya. Dia dikenal mampu berkhotbah baik dalam bahasa Melayu maupun dalam bahasa Portugis (kreol) Sebagai guru, ia biasa dipanggil
mester, yang berarti "tuan guru". Hutan yang dibukanya juga dikenal dengan sebutan Mester Cornelis, yang oleh orang – orang pribumi biasa disingkat menjadi Mester. Bahkan sampai dewasa ini nama itu nampaknya masih umum digunakan oleh penduduk Jakarta, termasuk oleh para pengemudi angkot (angkutan kota).

Kawasan hutan yang dibuka oleh Mester Cornelis Senen itu lambat laun berkembang menjadi satelit Kota Batavia. Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah oleh Pemerintah Hindia Belanda dibentuklah Pemerintahan Gemeente (kotapraja) Meester Cornelis, bersamaan dengan dibentuknya Gemeente Batavia. Kemudian, mulai tanggal 1 Januari 1936 Gemeente Meester Cornelis digabungkan dengan Gemeente Batavia.

Disamping kedudukannya sebagai gemeente, pada tahun 1924 Meester Cornelis dijadikan nama kabupaten, Kabupaten Meester Cornelis, yang terbagi menjadi 4 kewedanaan, yaitu Kewedanaan Meester Cornelis, Kebayoran, Bekasi, dan Cikarang (Kolonial Tidschrifft, Maart 1933:1).

Pada jaman Jepang pemerintah pendudukan jepang, nama Meester Cornelis diganti menjadi Jatinegara, bersetatus sebagai sebuah Siku, setingkat kewedanaan, bersama – sama dengan Penjaringan, Manggabesar, Tanjungpriuk, Tanahabang, Gambir, dan Pasar Senen.

Ketika secara administrative Jakarta ditetapkan sebagai Kotapraja Jakarta Raya, Jatinegara tidak lagi menjadi kewedanaan, karena kewedanaan dipindahkan ke Matraman, dengan sebutan Kewedanaan Matraman. Jatinegara menjadi salah satu wilayah Kecamatan Pulogadung, Kewedanaan Matraman (The Liang Gie 1958:144)

Jatinegara Kaum
Jatinegara Kaum dewasa ini menjadi sebuah kelurahan, Kelurahan Jatinegara Kaum, Kecamatan Pulogadung, Kotamadya Jakarta Timur. Disebut Jatinegara Kaum, karena di sana terdapat kaum, dalam hal ini rupanya kata kaum diambil dari bahasa Sunda, yang berarti "tempat tinggal penghulu agama beserta bawahannya" (Satjadibrata, 1949:149).
Sampai tahun tigapuluh abad yang lalu, penduduk Jatinegara Kaum umumnya berbahasa Sunda (Tideman 1933:10).

Dahulu Jatinegara Kaum merupakan bagian dari kawasan Jatinegara yang meliputi hamper seluruh wilayah Kecamatan Pulogadung sekarang. Bahkan di wilayah Kecamatan Cakung sekarang, terdapat sebuah kelurahan yang bernama Jatinegara, yaitu Kelurahan Jatinegara.

Dari mana asal nama Jatinegara serta kapan kawasan tersebut bernama demikian, belum dapat dinyatakan dengan pasti. Yang jelas nama kawasan tersebut baru disebut – sebut pada tahun 1665 dalam catatan harian (Dagh Register) Kastil Batavia, waktu diserahkan kepada Pangeran Purbaya beserta para pengikutnya. Pangeran Purbaya adalah salah seorang putra Sultan Ageng Tirtayasa, Sultan Banten yang digulingkan
dari tahtanya oleh putranya sendiri, Sultan Haji, dengan bantuan kompeni Belanda pada tahun 1682. Setelah tertawan, Pangeran Purbaya beserta saudara – saudaranya yang lain, seperti Pangeran Sake dan Pangeran Sangiang, ditempatkan di dalam benteng Batavia. Kemudian, ditugaskan untuk memimpin para pengikutnya, yang ditempatkan dibeberapa tempat, seperti Kebantenan, Jatinegara, Cikeas, Citeurep,
Ciluwar, dan Cikalong.

Orang – orang Banten yang bermukim di Jatinegara, awalnya dipimpin oleh Pangeran Sangiang. Karena dianggap terlibat dalam pemberontakan Kapten Jonker, kekuasaan Pangeran Sangiang di Jatinegara ditarik kembali, dan pada tahun 1680 diserahkan kepada Kiai Aria Surawinata, mantan bupati Sampora, kesultanan Banten (T.B.G. XXX:138) yang setelah menyerah kepada kompeni diangkat menjadi Letnan, di bawah Pangeran Sangiang. Sampai tahun 1689.Surawinata masih bermukim di Luarbatang .
Setelah Kiai Aria Surawinata wafat, berdasarkan putusan Pimpinan Kompeni Belanda di Batavia tertanggal 27 Oktober 1699, sebagai penggantinya adalah putranya, Mas Muhammad yang Panca wafat, sebagai penggantinya ditunjuk salah seorang putranya, Mas Ahmad. Pada waktu para bupati Kompeni diwajibkan untuk menanam kopi di wilayahnya masing–masing, penyerahan hasil pertanian itu dari tahun 1721 sampai dengan tahun 1723. tercatat atas nama Mas Panca. Baru pada tahun 1724 tercatat atas nama Mas Ahmad. Pada tahun 1740 rupanya Mas Ahmad masih menjadi bupati Jatinegara atas nama Mas Ahmad berjumlah 2.372,5 pikul, kurang lebih 14.650 kg.

Kebantenan
Kawasan Kebantenan, atau kebantenan, dewasa ini termasuk wilayah Kelurahan Semper Timur, Kecamatan Cilincing, Kotamadya Jakarta Utara.

Dikenal dengan sebutan Kebantenan, karena kawasan itu sejak tahun 1685 dijadikan salah satu tempat pemukiman orang – orang Banten, dibawah pimpinan Pangeran Purbaya, salah seorang putra Sultan Ageng Tirtayasa. Tentang keberadaan orang – orang Banten dikawasan tersebut, sekilas dapat diterangkan sebagai berikut.

Setelah Sultan Haji (Abu Nasir Abdul Qohar) mendapat bantuan kompeni yang antara lain melibatkan Kapten Jonker, Sultan Ageng Tirtayasa terdesak, sampai terpaksa meninggalkan Banten, bersama keluarga dan abdi–abdinya yang masih setia kepadanya. Mereka berpencar, tetapi kemudian terpaksa mereka menyerahkan diri, Sultan Ageng di sekitar Ciampea, Pangeran Purbaya di Cikalong kepada Letnan Untung (Untung Surapati).

Di Batavia awalnya mereka ditempatkan didalam lingkungan benteng. Kemudian Pangeran Purbaya beserta keluarga dan abdi–abdinya diberi tempat pemukiman, yaitu di Kebantenan, Jatinegara, Condet, Citeureup, dan Cikalong.

Karena dituduh terlibat dalam gerakan Kapten Jonker, Pangeran Purbaya dan adiknya. Pangeran Sake, pada tanggal 4 Mei 1716 diberangkatkan ke Srilangka, sebagai orang buangan. Baru pada tahun 1730 kedua kakak beradik itu diizinkan kembali ke Batavia. Pangeran Purbaya meninggal dunia di Batavia tanggal 18 Maret 1732.

Perlu dikemukakan, bahwa disamping Kabantenan di Jakarta Utara itu, ada pula Kabantenan yang terletak antara Cikeas dengan Kali Sunter, sebelah tenggara Jatinegara, atau sebelah barat daya Kota Bekasi. Disalah satu rumah tempat kediaman Pangeran Purbaya yang berada di barat daya Bekasi itu ditemukan lima buah prasasti berhuruf Sunda kuno, peninggalan jaman kerajaan Sunda, yang ternyata dapat sedikit membuka tabir kegelapan sejarah Jawa Barat.

Kampung Ambon
Merupakan penyebutan nama tempat yang ada di Rawamangun, Jakarta Timur. Nama ini sudah ada sejak tahun 1619. Pada waktu itu JP. Coen sebagai Gubernur Jenderal VOC menghadapi persaingan dagang dengan Inggris. Untuk memperkuat angkatan perang VOC, Coen pergi ke Ambon mencari bantuan dengan menambah pasukan dari masyarakat Ambon. Pasukan Ambon yang dibawa Coen dimukimkan orang Ambon itu lalu kita kenal sebagai kampung Ambon, terletak di daerah Rawamangun, Jakarta Timur.

Kampung Bali
Di wilayah Propinsi DKI Jakarta terdapat beberapa kampung yang menyandang nama Kampung Bali, karena pada abad ketujuhbelas atau kedelapanbelas dijadikan pemukiman orang–orang Bali, yang masing–masing dipimpin kelompok etnisnya. Untuk membedakan satu sama lainnya, dewasa ini biasa dilengkapi dengan nama kawasan tertentu yang berdekatan, yang cukup banyak dikenal. Seperti Kampung Bali dekat Jatinegara yang dulu bernama Meester Corornelis, disebut Balimester,
Kecamatan Jatinegara, Kotamadya Jakarta Timur.

Balimester tercatat sebagai perkampungan orang–orang Bali sejak tahun 1667.

Kampung Bali Krukut, terletak di sebelah barat Jalan Gajahmada sekarang yang dahulu bernama Molenvliet West. Di sebelah selatan, perkampungan itu berbatasan dengan tanah milik Gubernur Reineir de Klerk (1777 – 1780), dimana dibangun sebuah gedung peristirahatan, yang dewasa ini dijadikan Gedung Arsip Nasional.

Kampung Bali Angke sekarang menjadi kelurahan Angke, Kecamatan Tambora Jakarta Barat. Disana terdapat sebuah masjid tua, yang menurut prasasti yang terdapat di dalamnya, dibangun pada 25 Sya'ban 1174 atau 2 April 1761. Dihalaman depan masjid itu terdapat kuburan antara lain makam Pangeran Syarif Hamid dari Pontianak yang riwayat hidupnya ditulis di Koran Javabode tanggal 17 Juli 1858. Dewasa ini mesjid tersebut biasa disebut Masjid Al- Anwar atau Masjid Angke.

Pada tahun 1709 di kawasan itu mulai pula bermukim orang – orang Bali di bawah pimpinan Gusti Ketut Badulu, yang pemukimannya berseberangan dengan pemukiman orang – orang Bugis di sebelah utara Bacherachtsgrach, atau Jalan Pangeran Tubagus Angke sekarang.
Perkumpulan itu dahulu dikenal dengan sebutan Kampung Gusti (Bahan: De Haan 1935,(I), (II):Van Diesen 1989).

Kampung Bandan
Merupakan penyebutan nama Kampung yang berada dekat pelabuhan Sunda Kelapa atau masih dalam Kawasan Kota Lama Jakarta (Batavia) Berdasarkan informasi yang dapat dikumpulkan terdapat beberapa versi asal–usul nama Kampung Bandan.

1-Bandan berasal dari kata Banda yang berarti nama pulau yang ada di daerah Maluku. Kemungkinan besar pada masa lalu (periode kota Batavia) daerah ini pernah dihuni oleh masyarakat yang berasal dari Banda. Penyebutan ini sangatlah lazim karena untuk kasus lain ada kemiripannya, seperti penyebutan nama kampung Cina disebut Pecinan.
Tempat memungut pajak atau cukai (bea) disebut Pabean dan Pekojan sebagai perkampungan orang Koja (arab), dan lain – lain.

2-Banda berasal dari kata Banda ( bahasa Jawa) yang berarti ikatan Kata Banda dengan tambahan awalan di (dibanda) mempunyai arti pasif yaitu diikat. Hal ini dapat dihubungkan dengan adanya peristiwa yang sering dilihat masyarakat pada periode Jepang, yaitu pasukan Jepang membawa pemberontak dengan tangan terikat melewati kampung ini menuju Ancol untuk dilakukan eksekusi bagi pemberontak tersebut.

3-Banda merupakan perubahan ucapan dari kataPandan. Pada masa lalu di kampung ini banyak tumbuh pohon, sehingga masyarakat menyebutnya dengan nama Kampung Pandan.
dari : Milis
read more “Sejarah Asal Mula Nama Daerah Glodok, Kwitang & Menteng, dan Senayan Jakarta”

ASAL-USUL DAYAK KENYAH



Konon ada seorang bernama HAKA. Seorang saudagar kaya dari negeri Cina. Pekerjaannya adalah transaksi jual beli hasil bumi berkelana keseluruh penjuru dunia.

Singkat cerita, tibalah HAKA di pulau BORNEO/KALIMANTAN. ditemukannya sebuah gua untuk dijadikan tempat untuk beristirahat. Namun didalam gua tersebut, HAKA bertemu seekor naga yang sangat besar sekali. Diatas kepala sang Naga tampak berkilauan, dan ternyata kilauan cahaya tersebut berupakan pantulan dari sebuah Batu permata yang berada diatas kepala sang naga.

Haka kemudian berpikir, seandainya batu permata yang berada diatas kepala sang Naga itu dapat ia peroleh, tentunya ia akan jadi sangat kaya karena sudah barang tentu Batu Permata itu akan sangat mahal harganya. Dengan segala upaya HAKA berusaha untuk mengambil Batu Permata yang berada diatas kepala sang Naga, namun ia tidak berhasil. Karena kekuatan naga sangat luar biasa dengan semburan api yang sangat panas dari mulut sang Naga. HAKA pun menyerah, ia memutusjan untuk kembali pulang ke negerinya.

Sesampai di negerinya di Cina, HAKA pun menghadap Raja dan menceritakan tentang sang NAGA kepada baginda Raja. Mendengar cerita dari HAKA, Raja pun tertarik dan mengumpulkan seluruh pasukan kerajaan untuk mendiskusikan bagaimana agar bisa mengalahkan sang Naga dan mengambil Batu Permata yang ada di atas kepala sang Naga.

Akhirnya disepakati, seluruh pasukan yang akan diberangkatkan melawan sang Naga dibuatkan pakaian anti api dengan persenjataan yang amat sangatlah lengkap. Berangkatlah bala pasukan dari negeri Cina berlayar menuju pulau Kalimantan bersama HAKA untuk membunuh sang Naga berada.
Pasukan kemudian dibagi menjadi dua bagian. Pasukan pertama naik kedaratan bersama HAKA menuju gua, dan pasukan kedua menunggu diatas kapal.
Pasukan yang dipimpin HAKA pun berangkat menuju gua dimana sang Naga berada. Sesampai di Gua, sang Naga sedang tertidur pula. HAKA memerintahkan kepada pasukannya untuk tenang dan jangan sampai menimbulkan suara. Dengan sangat hati-hati HAKA beranjak mendekati sang Naga. Alhasil, Batu Permata yang berada diatas kepala sang Naga pun dapat diperolah HAKA tanpa harus berperang melawan san Naga.
Bersukacitalah seluruh pasukan HAKA karena telah berhasil mendapatkan Batu Permata itu tanpa bersusah payah melawan sang Naga. Batu Permata pun dipegang secara bergantian oleh para prajurit karena mereka ingin sekali melihat wujud Batu Permata tersebut. Dan tanpa mereka sadari, suara tawa sukacita mereka membuat sang Naga terbangun dan mengejar mereka.
HAKA dan seluruh pasukannya kemudian lari tunggang langgang menyelamatkan diri menuju kapal. Sang parjurit yang pada saat itu tengah memegang Batu Permata tersebut berhasil masuk ke kapal dan memerintahkan agar kapal segera berlayar.
Nasib tidak diuntung, mujur pun tidaklah didapat. HAKA dan beberapa orang prajurit tertinggal didaratan, kapal telah berlayar membawa Batu Permata menuju negeri Cina dan tidak pernah kembali lagi menjemput HAKA dan prajurit lainnya.
Akhirnya, HAKA dan prajurit yang tersisa berjalan menyusuri hutan, rimba dan sungai untuk mencari makanan. Mereka pun menemukan sebuah perkampungan dan meminta pertolongan kepada masyarakat setempat. Karena tidak ada lagi pilihan lain cara untuk kembali ke negeri asalnya, HAKA dan para prajurit pun kemudian menetap diperkampungan tersebut. Hingga akhirnya mereka pun bisa beradaptasi dengan masyarakat tersebut, berkeluarga dan dari situlah asal mula Penduduk Pulau Kalimantan memiliki Ras dari Negeri Cina.
Setelah sekian tahun, perkembangan penduduk semakin pesat. HAKA membawa sebagian penduduk untuk pindah ke daerah lain. Tempat tersebut bernama APAU AHE.
Di APAU AHE lah masyarakat HAKA terus tumbuh dan berkembang.
(Sumber cerita : Bapak SAMUEL LEGI, Kepala Adat Dayak Kenyah Desa Sungai Bawang, Kelurahan tanah Datar, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kertanegara, kalimantan timur)
sendpm.gif
read more “ASAL-USUL DAYAK KENYAH”

Thursday, June 11, 2009

Pisang Goreng Kremes rasa Pandan



Bahan untuk kremesan :

* 10 gr tepung maizena
* 245 gr tepung beras
* 35 gr tepung tapioca
* 20 gr gula tepung
* ? sdt garam
* 1/8 sdt vanili bubuk
* ? sdt kapur sirih
* 800 ml air
* 200 l air suji ( dari 50 lembar daun suji + 3 lembar daun pandan)
* 5 tetes pewarna hijau
* 2 kuning telur, kocok kental

Sedangkan bahan untuk pencelup :

* 100 gr tepung terigu protein sedang
* ? sdt garam
* 225 ml air
* 1 sdm tepung beras
* 1 sdm gula tepung
* 3 tetes pewarna hijau

Setelah semua bahan-bahan disiapkan kita lanjut cara memasaknya :
Aduk rata tepung beras, tepung tapioka, dan tepung maizena sebagai bahan adonan untuk kremesan dan sisihkan. Jangan lupa untuk mengaduk rata semua bahan pencelup dan tampatkan di wadah yang terpisah.

Setelah pencelup dan kremesan siap lanjutkan dengan melarutkan gula tepung, garam, vanilla bubuk, kapur sirih ,air, air suji dan pewarna hijau dan tuangkan kedalam campuran bahan pencelup tadi, aduk sampai rata dengan menambahkan kuning telur yang sudah dikocok.

Sementara itu panaskan minyak goreng, setelah panas lantas kecilkan apinya dan tuangkan 2 sendok sayur adonan kremesan yang telah kita siapkan tadi. Biarkan kremesan terapung dengan kondisi api yang masih dikecilkan, lalu kumpulkan sedikit demi sedikit adonan hingga menyatu.

Selanjutnya celupkan pisang yang sudah kita siapkan tadi kedalam kremesan dan lansung masukan ke penggorengan tepat ditengah adonan kremes yang sudah dikumpul lalu dilipat dan goreng sampai matang dan kering. Sebagai pemanis taburi keju yang sudah diparut keatas pisang goreng kremes.
read more “Pisang Goreng Kremes rasa Pandan”

Wednesday, June 10, 2009

Dapur Sehat, Dapur Idaman



Dapur memiliki peranan penting dalam sebuah rumah. Di sinilah bahan makanan yang diperlukan bagi kehidupan penghuninya diolah menjadi makanan yang siap untuk disajikan dan disantap.

Karena peranan tersebut, dapur harus selalu terjaga kesehatan dan keamanannya. Dapur yang tidak sehat akan mempermudah pertumbuhan bakteri dan virus, yang dapat meracuni makanan serta memengaruhi kesehatan penghuninya. Dapur juga sangat rentan terhadap keamanan, karena di dalamnya terdapat berbagai peralatan, sumber daya, dan bahan bakar.

Jika kesehatan dan keamanan dapur tidak diperhatikan, maka dapat mengancam kesehatan penghuninya. Berikut ini adalah saran bermanfaat berkaitan hal-hal yang harus diperhatikan untuk menciptakan dapur yang sehat dan aman:

Pencahayaan

Pastikan area dapur cukup mendapatkan cahaya matahari. Pencahayaan alami penting peranannya bagi dapur. Selain diperlukan untuk penerangan dan membunuh bibit-bibit bakteri, juga dapat menghindarkan dapur dari binatang pengganggu, seperti kecoa dan tikus yang menyenangi sudut-sudut ruangan yang gelap dan lembab.

Dapur juga sebaiknya memiliki pencahayaan buatan yang cukup terang sebagai pengganti cahaya alami. Penerangan buatan harus memadai (tidak redup dan tidak silau) untuk melakukan setiap pekerjaan dan melihat perubahan warna makanan. Penerangan yang terlalu redup atau terlalu terang dapat menyebabkan mata tegang.

Penghawaan

Pastikan area dapur memiliki ventilasi (bukaan jendela dan pintu) yang baik untuk kelancaran sirkulasi udara. Bukaan tidak hanya pada satu sisi saja melainkan pada dua sisi atau lebih, supaya tercipta ventilasi silang. Asap dan uap dari hasil proses memasak harus segera dialirkan keluar dan digantikan dengan udara segar. Udara yang berputar ini dimaksudkan untuk menghindari timbulnya bau tak sedap dan timbulnya keracunan gas-gas yang keluar dari asap maupun gas kompor (NO2 - Nitrogen Dioksida).

Untuk membantu mengeluarkan asap dan uap dari proses masakan bisa juga digunakan exhaust fan agar dapat menghisap udara dan menarik minyak di dalam ruang. Perlu diperhatikan juga, exhaust fan sebaiknya dibersihkan secara teratur agar dapat berfungsi optimal.

Selain itu, di atas kompor perlu dipasang cooker hood untuk mengalirkan asap dan uap dari proses memasak. Saat ini di pasaran telah banyak dijual cooker hood dengan beragam bentuk dan ukuran.

Material

Hindari penggunaan asbes pada plafon di dapur, karena asbes yang rusak akan menjadi serbuk yang dapat mengenai makanan, sehingga mengganggu kesehatan. Sebaiknya gunakan gipsum atau kayu, tentunya dengan sambungan yang rapat supaya makanan terhindar dari jatuhnya debu.

Pilihlah material dinding yang tahan terhadap panas dan uap. Keramik banyak digunakan sebagai dinding dapur, karena selain kuat dan mudah dibersihkan, harganya pun lebih terjangkau daripada granit. Hindari penggunaan dinding bertekstur karena celah-celahnya akan sulit dibersihkan dan dapat menjadi timbunan kotoran, debu dan minyak.

Untuk lantai sebaiknya pilih material lantai yang tidak licin, karena area dapur rentan sekali tepercik minyak dan air.

Hindarkan area memasak dari benda-benda yang mudah terbakar, seperti bahan kayu lapis. Sebaiknya pilih material yang tahan terhadap api dan panas di antaranya seperti, stainless steel, granit dan keramik.

Peralatan

Gunakan peralatan elektronik seperti lemari pendingin, dishwasher dan microwave seefisien mungkin. Peralatan elektronik tersebut membutuhkan energi listrik yang sangat besar dan dapat mengakibatkan efek radiasi elektromagnetik. Sebaiknya letakkan microwave dan oven jauh dari jangkauan anak-anak. Biasakan untuk tidak terlalu sering mengolah makanan dengan menggunakan microwave, karena gelombang mikro pada microwave dapat menghilangkan gizi pada makanan, sehingga tidak akan bermanfaat bagi kesehatan.

Jauhkan kompor dengan jendela agar nyala api tidak tertiup angin dan tirai jendela tidak mengarah ke nyala api.

Gunakan peralatan makan dari material keramik/porselen daripada menggunakan plastik, karena zat kimia yang terdapat pada plastik dapat mengkontaminasi makanan. Hal ini juga berlaku jika memanaskan makanan dengan microwave.

Kebersihan

Sebaiknya bersihkan dapur dari minyak dan remah-remah makanan setiap kali selesai memasak untuk menghindari tumbuhnya bakteri dan jamur. Buanglah sampah dapur paling tidak satu kali dalam sehari. Sampah yang tidak dibuang lebih dari satu hari berpotensi tumbuhnya bakteri dan jamur, yang jika dibiarkan dapat mengganggu kesehatan penghuninya.

Lebih baik memiliki filter (penyaring) air untuk mengurangi bakteri dan virus yang mungkin terkandung di dalam air, sehingga air yang dikonsumsi lebih terjamin kebersihan dan kesehatannya. Namun hindari penggunaan chlorine pada air, karena chlorine bersifat korosif dan dapat menggangu kesehatan kulit dan mata.

Biasakan untuk membersihkan nampan penampung air di bawah lemari pendingin, paling tidak dua kali dalam setahun. Jika tidak rutin dibersihkan dapat berpotensi tumbuhnya jamur.

Keamanan

Biasakan tidak menyimpan dan menyemprotkan pestisida atau obat serangga untuk memberantas hewan pengganggu (semut, kecoa, tikus dan sebagainya) di area dapur. Umumnya obat serangga bersifat neurotoxic (racun yang mengganggu syaraf) dan mengandung karsinogen. Jika terpaksa menyemprotkan obat serangga, pada saat menggunakannya pastikan ventilasi dibuka lebar-lebar.

Hindari memanaskan minyak hingga mengeluarkan asap, karena berakibat minyak menjadi beracun. Dengan memerhatikan langkah-langkah sederhana tersebut, dapur akan menjadi ruang vital dalam sebuah rumah yang sehat dan aman bagi keluarga!
read more “Dapur Sehat, Dapur Idaman”
SEARCH