DILARANG BUANG SAMPAH DI BLOG INI

I Remember

I remember…The way you glanced at me, yes I remember

I remember…When we caught a shooting star, yes I remember
I remember.. All the things that we shared, and the promise we made, just you and I
I remember.. All the laughter we shared, all the wishes we made, upon the roof at dawn

Do you remember..?
When we were dancing in the rain in that december
And I remember..When my father thought you were a burglar
I remember.. All the things that we shared, and the promise we made, just you and I
I remember.. All the laughter we shared, all the wishes we made, upon the roof at dawn

I remember.. The way you read your books,
yes I remember
The way you tied your shoes,
yes I remember
The cake you loved the most,
yes I remember
The way you drank you coffee,
I remember
The way you glanced at me, yes I remember
When we caught a shooting star,
yes I remember
When we were dancing in the rain in that december
And the way you smile at me,
yes I remember.................


~mocca~

Wednesday, June 03, 2009

Jurus ngatasin Anak Rewel



Sifat rewel adalah suasana hati yang bisa disamakan seperti petir di siang hari bolong. Munculnya tiba-tiba dan kadang demikian dahsyat.

Saat Anda dan si kecil sedang asyik-asyiknya menikmati makan malam di sebuah restoran, tiba-tiba dia merengek bahkan berteriak minta pulang.Umumnya "kejutan-kejutan" seperti itu diberikan anak usia 1 sampai 3 tahun.

Yang patut dipahami dan diketahui, kerewelan anak bukan suatu hasil manipulasi. Anak hanya merasa frustrasi dan mereka masih sulit mengungkapkan sesuatu ke dalam kata-kata. Akibatnya, yang muncul adalah perilaku rewel tadi. Memang, anak balita sudah tahu dan mengerti kata-kata yang mereka dengar, namun kemampuan mereka mencerna dan mengungkapkan dalam kata-kata masih sangat terbatas.

SIKAP APA YANG HARUS DIAMBIL?
Tetaplah tenang. Memang, sih, kerewelan bukanlah pemandangan yang enak didengar dan dilihat. Selain menendang, berteriak, atau
membanting kakinya di lantai, tak jarang pula si kecil melempar benda-benda, memukul, dan bahkan dapat berubah menjadi sedih.

Celakanya lagi, bila anak sedang rewel, dia tidak mau mendengar apa yang kita katakan. Justru sebaliknya, dia akan memberi respons
negatif, yaitu berteriak atau mengancam. Semakin kita berkata, 'Stop!", semakin parah pula tindakannya.

Jadi? Ya, itu, tadi, bersikap tenang. Justru kalau kita tidak memberi reaksi berlebihan, diam, tetap di dekatnya dengan sikap tenang, dia
akan berhenti "mengamuk".

BAGAIMANA LANGKAH SELANJUTNYA?
Meninggalkan dia sambil membanting pintu justru membuat anak merasa tidak diperhatikan. Perasaan galau yang dirasakannya justru
menakutkannya dan membuatnya semakin berulah demi menarik perhatian Anda. Sebaliknya, bila dia tahu Anda berada di dekatnya, dia akan merasa tenang.

Jangan tinggalkan dia sendirian pada saat dia sedang mengamuk. Justru sebaliknya, dekati dia. Bila mungkin (misalnya bila kemarahannya tidak terlalu parah), gendong dan peluklah dia. Pelukan Anda dapat

membuatnya tenang.Jangan lupa, Anda lebih tua dari dia. Tidak perduli berapa lama kebiasaan tersebut berlangsung, jangan mengikuti kemauan anak yang tidak masuk akal atau bernegosiasi dengan anak yang sedang mengamuk.

Terutama bila untuk menutupi rasa malu karena terjadi di muka umum. Cobalah untuk tidak perduli terhadap apa kata orang.
Bila kemarahan anak memuncak sehingga dia memukul orang atau binatang, melempar benda-benda, atau berteriak tanpa henti, gendong
dia dan bawa ke tempat yang aman. Misalnya, ke kamarnya, di tempat di mana dia tidak dapat menyakiti dirinya sendiri. Jelaskan
alasanmengapa dia dibawa ke tempat tersebut ("Karena kamu memukul Tante Dita"). Katakan juga, Anda tidak akan meninggalkan dia seorang diri sampai kerewelannya berhenti.

BAGAIMANA KALAU IA MENGAMUK DI MUKA UMUM?
Jika kebetulan Anda berada di tempat umum(tempat yang umumnya membuat kerewelan anak meledak) bersiap-siaplah untuk meninggalkan tempat tersebut sampai amukan si kecil mereda.Begitu ia sudah tenang dan bisa diajak bicara, dekap dia dan bicarakan mengenai apa yang telah terjadi. Tunjukkan padanya, Anda mengerti apa yang menyebabkan dia marah. Misalnya, saat dia tiba-tiba
minta pulang di restoran, katakan, "Mama tahu, kamu sangat marah karena makanannya tidak sesuai dengan yang kamu pesan." Tunjukkan padanya, begitu dia mengungkapkan perasaannya secara lisan, dia akan merasa lebih enak.

Katakan sambil tersenyum,"Mama minta maaf karena tadi Mama tidak mengerti masalahnya. Sekarang karena kamu tidak berteriak, Mama jadi mengerti apa yang membuat kamu kesal" Cobalah untuk mengatasi situasi ini. Cari tahu apa yang membuat si kecil marah dan lakukan sesuatu.

Bila dia rewel karena lapar, beri dia makanan. Bila dia bermasalah saat pergantian dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya,beri contoh
bagaimana caranya.Misalnya, memberitahu anak bahwa Anda akan pergi saat ia masuk kelas taman bermain atau duduk manis di meja makan. Katakan pada anak, "Kita akan segera makan bila kamu dan Ayah sudah selesai dengan
cerita kalian." Cara ini akan memberinya kesempatan beradaptasi dan justru tak akan menimbulkan reaksi negatif darinya. (ip)

No comments:

Post a Comment

SEARCH